MAKALAH
SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan oleh Allah
subhanahu wata’ala bukan untuk main-main saja. Namun lebih dari itu yakni untuk
beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah tidaklah menciptakan melainkan
bertanggung jawab terhadap ciptaannya dengan mengutus seorang Rasul di tengah
kaum yang jahil.
Allah subhanahu wata’ala mengutus Rasul-Nya untuk menyeru kepada kaumnya agar
mentauhidkan Allah subhanahu wata’ala saja. Dan Allah subhanahu wata’ala
meridhai Islam sebagai Diin yang menjadi rahmat bagi semesta alam melalui
utusan-Nya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Telah dijadikan-Nya pada
diri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam uswatun hasanah.
Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan tentang sejarah Nabi Muhammad agar
kita bisa mengambil hikmah dari kisah beliau. In sya Allah.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian Sejarah dan Nabi ?
2.
Bagaimana Dalil pentingnya mempelajari Sejarah dari Al-Qur’an ?
3.
Bagaimana Sejarah Nabi Muhammad?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sejarah dan Nabi
Sejarah adalah sebuah asal-usul
(keturunan) silsilah atau kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau[1].
Sedangkan
Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah subhanahu wata’ala untuk
melanjutkan syari’at yang diemban oleh Rasul sebelumnya[2].
B. Dalil
Pentingnya Mempelajari Sejarah dari Al-Qur’an dan Al-Hadits
a. Dalil dari Al-Qur’an
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.(Al-Hasyr: 18)
Ayat di atas menunjukkan pentingnya sejarah yang telah lalu untuk ditelaah
kembali sebagai i’tibar, seperti yang dikatakan Umar bin Khattab Radhiyallahu
‘anhu : Hisablah dirimu sendiri sebelum engkau dihisab.
قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ
Artinya : Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan
dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Ar-Ruum:
42)
Ayat di atas merupakan perintah agar memperhatikan sejarah orang-orang
terdahulu yang kebanyakan ditimpa adzab oleh Allah dikarenakan kemusyrikan
mereka. Allah memerintahkan hal tersebut agar manusia mau mengambil pelajaran
darinya dan agar takut kepada Allah.
C. Sejarah
Nabi Muhammad
a. Nasab
Kelahiran Nabi Muhammad
Nasabnya ialah Muhammad bin Abdullah
bin Abdul Muththalib ( namanya Syaibatu al- Hamid) bin Hisyam bin Abdi Manaf (
namanya al-Mughirah) bin Quraisy ( namanya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab
bin Lu’ay bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu
bin Adnan.
Itulah
nasab Rasulullah saw yang telah disepakati. Selebihnya dari yang telah disebutkan
di atas masih diperselisihkan. Tetapi hal yang sudah tidak diperselisihkan lagi
ialah, bahwa Adnan termasuk anak Isma’il bin Ibrahim. Dan bahwa Allah telah
memilihnya ( Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) dari kabilah yang paling
bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun dari karat-karat
jahiliyah yang menyusup ke dalam nasabnya.
Muslim
meriwayatkan dengan sanadnya dari Rasulullah saw, beliau bersabda :
“Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma’il dan memilih Quraisy
dari Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani
Hasyim.“[3]
b. Masa
Kelahiran dan Pertumbuhan Nabi Muhammad
Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam dilahirkan pada hari Senin pagi, 9 Rabi’ul Awwal, tahun gajah.
Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M.
Beliau
dilahirkan dari Suku Quraisy, yaitu Suku yang paling terhormat di Jazirah Arab.
Dari suku Quraisy itu, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak Suku yang juga
paling terhormat di dalam Suku Quraisy.
Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayah beliau meninggal ketika beliau
masih berada di dalam kandungan dalam usia 2 bulan.
Setelah melahirkan,
Ibu beliau segera membawanya kepada kakeknya Abdul Muttholib, lalu kakeknya
membawanya ke Ka’bah. Dia berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Lalu
beliau diberi nama “Muhammad”, nama yang belum dikenal pada masyarakat Arab
Masa itu. Lalu pada hari ketujuh pasca kelahirannya Muhammad dikhitan.
Setelah itu beliau disusukan kepada Halimah binti Abi Dzu’aib dari Suku Sa’ad
bin Bakr yang kemudian dikenal dengan nama Halimah Assa’diyyah.
Muhammad
disusui oleh Halimah selama 5 tahun di perkampungan Bani Sa’ad.
Pada
usia itu pula, beliau mengalami peristiwa pembelahan dada (Syaqqus Shadr).
Suatu hari ketika beliau tengah bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba
Malaikat Jibril menghampiri dan menyergap beliau. Lalu beliau dibaringkan,
kemudian dadanya dibelah , lalu hatinya dimbil selanjutnya dikeluarkan segumpal
darah darinya, seraya berkata : “Inilah bagian setan yang ada padamu”.
Kemudian
hati tersebut dicuci dibejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan
ke tempat semula.
Sementara
itu teman-temannya melaporkan kejadian itu kepada Halimah seraya berkata
: “ Muhammad dibunuh... Muhammad dibunuh”. Maka mereka bergegas
menghampiri tempat Muhammad, mereka mendapatinya dalam keadaan pucat pasi.
Setelah
itu Halimah sangat khawatir dan kemudian mengembalikan beliau kepada ibunya.
Pada usianya yang ke-6 Muhammad diajak ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya,
namun di tengah perjalannya tepat di kampung Abwa’ ibu beliau meninggal karena
sakit. Kemudian setelah meninggalnya Ibu beliau, Muhammad diasuh oleh
kakeknya Abdul Muththalib. Namun dalam usia beliau yang ke-8, kakeknya
meninggal. Sebelum kakeknya wafat, kakeknya sempat berpesan agar Muhammad
diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Beliau diasuh oleh pamannya hingga dewasa.
Dan beliau juga sering diajak untuk berdagang oleh pamannya, hingga beliaupun
mengenal Siti Khadijah. Kepribadian Muhammad yang mulia menjadikan Khadijah
kagum dan akhirnya Khadijah menginginkan dirinya dinikahi oleh Muhammad. Dan
Khadijah menceritakan keinginannya itu kepada sahabatnya Nafisah binti Mani’ah
dan segera Nafisah menyampaikan keinginan tersebut kepada Muhammad, memohon
agar beliau menikahi Khadijah. Akhirnya Muhammad setuju, segera diberitahukan
paman-pamannya dan akhirnya pamannya datang kepada paman Khadijah untuk
melamarnya untuk Muhammad.
c.
Pengangkatan Muhammad Menjadi Rasul
Ketika usia Muhammad mendekati
sekitar 40 tahun, beliau lebih suka menyendiri dan menjauh dari
kesyirikan-kesyirikan yang ada di Mekkah. Beliau suka menyendiri di Gua Hira’
sekitar 2 mil dari Mekkah.
Pada
hari Senin, 21 Ramadhan, tepat saat beliau berusia 40 tahun dalam hitungan
hijriah datanglah Malaikat Jibril. Beliau dipeluk 3 kali, setiap kali memeluk
Muhammad, dia berkata “bacalah”, setiap kali itu pula Muhammad
menjawab : ”aku tidak bisa membaca”.
Saat itu
Muhammad sangat takut dan panik.
Setelah
itu Jibril membacakan QS. Al-Alaq : 1-5
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَ خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَم
الَّذِي
عَلَّمَ بِالْقَلَم عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.
Kemudian
Jibril meninggalkan beliau. Sejak saat itulah Muhammad diangkat menjadi seorang
Nabi.
Lantas
Nabi Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Lalu
menceritakan kejadian tersebut kepada Khadijah dan berkata :”selimuti
aku.... selimuti aku”
Pada saat
itulah wahyu yang kedua diturunka yakni QS. Al-Muddatsir : 1-7
يَا
أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ
فَطَهِّرْ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِر
Artinya :”
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan
Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah
berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,
bersabarlah.
Dengan
turunnya ayat ini, jelaslah bahwa Rasulullaah diutus untuk menyeru kepada
kaumnya untuk mengagungkan Rabbnya dengan tunduk patuh kepada-Nya.
d.
Perjuangan Dakwah
1. Dakwah di Mekkah
Pada awal-awal dakwah beliau
memulainya dengan dakwah sirriyah atau sembunyi-sembunyi, dan mad’u beliau yang
pertama adalah keluarga dan sahabat beliau. Usaha dakwah itu membuahkan hasil,
terkumpul sejumlah orang yang menyatakan diri masuk Islam. Dan kelompok itu
biasa sisebut dengan As-sabiiqunal Awwaluun (Generasi pertama yang menerima
Islam).
Yang pertama adalah isteri beliau, Khadijah binti Khuwailid lalu budak
beliau Zaid bin Haritsah lalu sepupunya Ali bin Abi Thalib kemudian
sahabat dekatnya Abu Bakar Ash-Siddiq.
Namun lama kelamaan masyarakat mulai
mengetahi dakwah Rasulullah, mulai saat itulah mereka lebih mengawasi
gerak-gerik beliau.
Kemudian turunlah wahyu Allah yakni
QS. Asy-Syu’ara : 214
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ
Artinya : “dan berilah peringatan
kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.”
Sejak saat
itulah beliau mengumpulkan kerabat-kerabatnya dari Bani Hasyim namun tidak ada
respon positif dari mereka kecuali dari pamannya Abu Thalib. Abu Thalib
bersedia melindunginya namun tidak mau meninggalkan agama nenek moyangnya.
Semakin
hari permusuhan masyarakat tampak nyata terhadap Rasulullah. Berbagai hinaan ,
serta penyiksaan fisik dilakukan kepada beliau. Hingga akhirnya diputuskanlah
untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia).
Pada bulan
Rajab tahun ke-5 kenabian, hijrahlah rombongan pertama dari kalangan para
sahabat ke Habasyah. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita
yang dipim[in oleh Utsman bin ‘Affan dan didampingi oleh isterinya Ruqayyah
binti Rasulullah. Kemudian disusul oleh rombongan kedua yakni 83 orang
laki-laki dan 19 orang wanita menuju Habasyah. Disana orang-orang muslim
mendapatkan perlindungan dari raja Najasyi.
Namun
kafir Quraisy gusar mengetahui bahwa orang-orang muslim dilindungi oleh raja
Najasyi, kemudian mereka mengutus dua pemuda yang cerdas untuk membujuk raja
Najasyi agar memulangkan orang-orang muslim kembali ke kampung halamnnya.
Mereka itu adalah ‘Amr bin ‘Ash dan Abdullah bin Rabi’ah (Sebelum masuk islam).
Namun usaha kafirin gagal total berkat kepiawaian dari Ja’far bin Abi Thalib
dan kebijaksanaan raja Najasyi (bi idznillah).
Pada tahun ke-10 kenabian Rasulullah mengalami tahun yang berat, yakni Abu
Thalib meninggal dan yang lebih menyedihkan adalah bahwa Abu Thalib meninggal
dalam keadaan kafir. Kematian Abu Thalib dilanjutkan dengan wafatnya isterinya
Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dua orang yang senantiasa
melindunginya kini telah tiada. Rasulullah mencoba hijrah ke Thaif berharap
disana Islam diterima dengan baik, namun ternyata justru sebaliknya disana
ditolak dengan mentah-mentah. Pada tahun yang sama di bulan Syawal, Rasulullah
menikahi Saudah bin Zumah. Awalnya Saudah adalah isteri dari Sakran bin Amr
yang dahulu ikut hijrah ke Habasyah, namun suaminya meninggal disana.
Pada musim haji tahun ke-11 kenabian, Rasulullah mendakwahkan Islam kepada
rombongan-rombongan haji. Meskipun tidak ada respon yang signifikan, namun
Rasulullah berhasil mendakwahkan Islam kepada 6 pemuda dari Madinah yang
berasal dari suku Khazraj. Mereka adalah :
1. Asad bin Zurarah
2. Auf bin Al-Harits bin Rifaah,
Ibnu ‘Afra
3. Rafi’ bin Malik bin ‘Ajlan
4.Quthbah bin ‘Amir bin Hadidah
5. ‘Uqbah bin ‘Amir bin Naby
6. Jabir bin Abdullah bin Ri’ab
Dan itulah Baiat Aqobah yang
pertama.
Pada tahun yang sama di bulan
Syawal, Rasulullah menikahi ‘Aisyah bi Abu Bakar saat ia berusia 6 tahun, namun
baru dicampuri di Madinah pada bulan Syawal tahun ke-1 Hijriah ketika Aisyah berusia
9 tahun.
Pada musim haji tahun ke-13 kenabian, rombongan orang yang berhaji dari Madinah
yang berjumlah 73 orang laki-laki, dan 2 orang perempuan melakukan Bai’at
Aqobah yang kedua.
2. Dakwah di Madinah
Setelah
ba’at Aqobah yang kedua, muslimin hijrah ke Madinah dengan sembunyi-sembunyi.
Hingga selang 2 bulan tidak ada muslimin yang tersisa kecuali Rasulullah, Abu
Bakr as-shiddiq dan Ali bin Abi Thalib serta muslimin yang ditahan musyrikin.
Rasulullah
keluar dari rumahnya pada malam 27 Shafar tahun ke-14 kenabian, kemudian beliau
mendatangi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan mereka lekas pergi menuju Madinah. Mereka
berdua berjalan menuju Gua Tsur dan menetap disana selama 3 malam untuk
menghindari pengejaran kafir Quraisy.
Pada hari
Senin tanggal 8 Rabi’ul Awwal tahun ke-14 kenabian atau pada tahun 1 Hijriah,
Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wasallam singgah di Quba’. Disana beliau
singgah 4 hari dan membangun masjid Quba’.
Pada hari
Jum’at Rasulullah melanjutkan perjalanannya menuju Madinah dan sesampainya
disana beliau mengganti nama awalnya (Yatsrib) menjadi Madinatur Rasul dan
lebih dikenal dengan nama Madinah. Disana, beliau disambut dengan suka cita
penduduk Madinah. Mereka berebut untuk menjamu Rasulullah, namun beliau
mengisyaratkan agar unta tunggangan beliau yang memilih tempat untuk
disinggahi. Lalu unta tersebut berhenti di dekat rumah Abu Ayub, maka
Rasulullah tinggal disana.
Komposisi
penduduk Madinah adalah kaum muslimin, kaum musyrikin dan kaum Yahudi.
Langkah
pertama Rasulullah di Madinah adalah membangun masjid Nabawi di tempat
berhentinya Unta Rasulullah. Langkah selanjutnya adalah mempersaudarakan kaum
Muhajirin dengan Kaum Anshor.
Perjuangan
Islam setelah itu dipenuhi dengan ujian, mulai dari perang ataupun yang
lainnya. Dan ujian terberat bagi kaum muslim saat itu adalah wafatnya
Rasulullah. Beliau wafat pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal 11 Hijriah, tepat pad
a usia 63 tahun lebih 4 hari.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah yang saya buat,
semoga dapat diambil manfaatnya. Tentu saja makalah ini jauh dari sempurna
karena kealpaan adalah mutlak sifat manusia. Apabila ada kesalahan dalam
penulisan ataupun penyampaian materi, saya sebagai penulis mohon maaf
sebesar-besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
DOWNLOAD MAKALAHNYA DISINI
loading...
0 Comment to "Makalah Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW"
Post a Comment