Friday, January 13, 2017

Teks Eksposisi

MATERI TEKS EKSPOSISI

Pengertian Teks Eksposisi 
Pengertian teks Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.Pendapat lain menyatakan bahwa Teks Eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik.Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi. Ragam teks Eksposisi ini sering digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun tulisan. Misalnya, ketika kalian melakukan diskusi dalam forum seminar, seseorang yang menyampaikan argumen dalam debat pendapat dan sebagainya.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Teks Eksposisi layaknya teks yang lain, yakni memiliki struktur. Adapun struktur teks Eksposisi meliputi :

Jenis-Jenis Teks Eksposisi
  1.       Eksposisi definisi
  2.       Eksposisi Proses
  3.       Eksposisi Klasifikasi
  4.       Eksposisi Ilustrasi
  5.       Ekskposisi Perbandingan
  6.       Eksposisi Laporan


Ciri-Ciri Teks Eksposisi
  1.      Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
  2.       Gaya informasi yang mengajak
  3.       Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku
  4.       Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca
  5.       Fakta dibakai sebagai alat kontribusi dan alat kontritasi


Struktur Teks Eksposisi
1.    Judul
Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks Eksposisi. Judul hendaklah ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna.
2.    Pernyataan Umum atau Tesis
Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, maka pembaca bisa berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan dengannya.
3.    Argumentasi atau alasan
Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui penyajian contoh dan alasan.
4.    Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)
Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah disajikan di dalam bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks Eksposisi mempunyainya.
Secara garis besar, Struktur Teks Eksposisi adalah :
1.      Judul
2.      Tesis
3.      Argumen
4.      Simpulan

Meski begitu ada pula yang berpendapat bahwa judul bukanlah bagian dari struktur, jadi pendapat ini menyebutkan struktur teks eksposisi adalah  :
 1. Tesis (penyataan pendapat)
2. Argumentasi
3. Penegasan ulang

Ciri-ciri Kebahasaan Teks Eksposisi

Bahasa adalah media komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Dengan demikian, sebuah teks tentu mengandung unsur kaidah kebahasaan, baik yang berkaitan dengan kata, kalimat, paragraf maupun wacana secara utuh. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, kalian akan diajak melihat unsur-unsur kebahasaan pada teks Eksposisi.
Pembahasan unsur kebahasaan ini mencakup :
  1. Kalimat Utama
  2. Unsur kepaduan paragraf (Pengulangan kata, kata transisi, kata ganti)
  3. Kalimat Majemuk
  4. Konjungsi (kata sambung)
  5. Fungsi kata (subjek, predikat, objek dsb.)
  6. Kelas kata (Nomina, verba, adjektiva, dsb.)

Memahami Unsur-unsur Kebahasaan Pada Teks Eksposisi :
  1. Sebuah teks yang baik mengandung kalimat utama yang mencerminkan gagasan utama teks tersebut. Demikian juga dengan teks Eksposisi. Setiap paragraf teks Eksposisi mengandung unsur kalimat utama.
  2. Sebuah paragraf yang baik memiliki syarat, salah satunya adalah kepaduan. Ada beberapa cara untuk memadukan gagasan dalam setiap paragraf, di antaranya dengan pengulangan kata, kata transisi, konsungsi dan kata ganti.
a.       Penggunaan pengulangan kata
Contoh :
Ternyata di balik gelombang laut itu terdapat energi yang bisa dimanfaatkan. Kini gelombang laut telah dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik.
b.      Penggunaan kata transisi
Contoh :
Pada dasarnya, prinsip kerja teknologi yang mengonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator.
c.       Penggunaan kata ganti’
Contoh :
Banyak orang yang suka bertamasya ke pantai. Mereka senang melihat birunya laut dan gelombang laut yang menggulung-gulung.
  1. Kata majemuk adalah kalimat yang menggunakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal. Secara cepat, kata majemuk dapat diketahui dari penggunaan kata sambung (konjungsi).
Contoh :
Kalimat majemuk :
Sejumlah negara telah membangun PLTGL, tetapi jumlahnya masih sedikit.
Kalimat tunggal :
Sejumlah negara telah membangun PLTGL.
Jumlah bangunan PLTGL masih sedikit.
Konjungsi : Tetapi
  1. Sebuah kalimat terdiri atas beberapa kata. Setiap kata memiliki fungsi dalam kalimat. Fungsi dalam kalimat misalnya sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap atau keterangan. Kata-kata juga memiliki jenis, misalnya kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti dan kata tugas (kata depan dan kata sambung. Jenis kata disebut juga kategori.   


Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi

Langkah-langkah penulisan teks eksposisi
Dalam memproduksi teks eksposisi ada beberapa syarat yang harus dimiliki penulis sebelum memproduksi teks eksposisi secara tertulis. Syarat yang harus dipenuhi sebelum memproduksi teks eksposisi, yaitu (1) penulis harus memahami tujuan tulisan dalam produk yang akan ditulisnya, dan  (2) penulis harus mampu menganalisis masalah yang dituliskan secara jelas dengan didukung fakta-fakta yang nyata atau kongkret.
Adapun langkah-langkah dalam memproduksi teks ekspsosisi secara tertulis menurut Kosasih (2013:65-67) yakni (1) menentukan topik tulisan, (2) membuat kerangka tulisan, (3) mengumpulkan referensi, dan (4) mengembangkan tulisan.

1. Menentukan topik
Tahap pertama dalam memproduksi teks eksposisi secara tertulis adalah menentukan topik tulisan. Topik yang dipilih harus menarik dan kita kuasai. Suatu topik dikatakan menarik apabila topik itu berkenaan dengan hal-hal yang aktual, menyangkut kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang terkenal atau peristiwa besar, dan hal-hal yang langka ataupun unik.
Perlu diperhatikan pula penguasaan kita terhadap topik-topik itu. Topik yang tidak dikuasai, sebaiknya kita hindari karena hal itu akan memberatkan dalam penulisanya dan hasilnya pun akan dangkal. Namun, apabila teribsesi untuk tetap menuliskannya, kita perlu banyak membaca dan mendalami berbagai literatur yang berkenaan dengan topik itu.

2. Menyusun Kerangka tulisan
Pada bagian ini sering pula disebut langkah penyusunan kerangka tulisan. Bagian ini penting untuk menjadikan tulisan kita lebih sistematis, juga membantu kita dalam pengumpulan bahan tulisan. Bahan-bahan yang perlu kita baca adalah bahan-bahan yang sesuai dengan perincian gagasan-gagasan itu.

3. Mengumpulkan bahan tulisan
Teks eksposisi sangat memerlukan kejelasan di dalam penulisannya. Suatu tulisan akan lebih jelas apabila kita memiliki keluasan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan topik tulisan itu. Halhal yang dianggap kurang, perlu kita cari dari berbagai sumber, baik itu dari buku, majalah, surat kabar, ataupun internet. Catatlah hal-hal yang dianggap penting, jangan lupa tuliskan pula sumbernya. Kita pun dapat bertanya kepada orang-orang yang dianggap ahli berkenaan dengan bidang yang akan kita tulis itu.


4. Mengembangkan kerangka
Apabila sebuah kerangka tulisan sudah ditetukan, kita dapat mengembangkan karangannya dengan mudah. Pengembangan karangan tersebut harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perhatikan juga kohesi dan koherensi kalimatnya.

Terdapat perbedaan dan persamaan langkah-langkah memproduksi teks eksposisi menurut Anderson dan Mulyadi. Perbedaan tersebut disebabkan karena Anderson langsung menjelaskan bagaimana menulis teks eksposisi pada tiap bagiannya (pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat), sementara Mulyadi lebih menjelaskan langkah-langkah menulis secara umum yang kemudian dikaitkan dengan menulis teks eksposisi.
Persamaan dari kedua pendapat tersebut adalah pada bagian membuat kerangka tulisan yang dijelaskan oleh Mulyadi. Bagian tersebut tidak mungkin akan bisa dilakukan jika tidak memahami langkah-langkah pembuatan perbagian teks eksposisi (pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat), oleh karena itu penjelasan Anderson melengkapi bagian tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan langkah memproduksi teks eksposisi hampir sama dengan langkah menulis karangan pada umumnya. Dengan langkah memproduksi teks eksposisi secara jelas, maka akan mempermudah siswa untuk memproduksi teks eksposisi secara tertulis.



loading...

Share this

0 Comment to "Teks Eksposisi"

Post a Comment