Sekarang sedang banyak-banyaknya anak SMA yang bikin makalah sejarah tentang Perang Dunia II. Nah, bagi yang butuh silakan dicopy ya... semoga bermanfaat
MAKALAH SEJARAH
DAMPAK PERANG DUNIA II BAGI DUNIA DAN INDONESIA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perang
dunia II merupakan sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939
sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara
di dunia termasuk
semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk
dua aliansi militer yang saling bertentangan yaitu Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang
melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan
ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus
perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Ditandai
oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil,
termasuk Holocaust dan pemakaian
senjata nuklir dalam peperangan, perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50
juta sampai 70 juta jiwa.
Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia. Pada umumnya negara-negara yang
terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu mereka berusaha bangkit
dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham
ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-negara fasis yang
muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, maka penulis membuat makalah tentang “Dampak
Perang Dunia II”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dampak dari Perang Dunia II
bagi dunia?
2. Apa dampak dari Perang Dunia II
bagi Indonesia?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui akibat dari
Perang Dunia II bagi dunia
2. Untuk mengetahui akibat dari
Perang Dunia II bagi Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
A. DAMPAK PERANG DUNIA
BAGI DUNIA
1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris,
Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II
tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan
(perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya
perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan
hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis
yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya
pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara
anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan
berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa)
yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara
psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat
saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan berbagai cara
sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara
Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara,
Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya
dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak
negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika
Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut
memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi
Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal
dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi
Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara
kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi
internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus
sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah
dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan
pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan
Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk
saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North
Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara
sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet,
Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan
memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah
pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang
merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan,
Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)
2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas
sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi
campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis.
Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan
sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan
di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera
(welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi
kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan
dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki
negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara
tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka
Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni
Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika
menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada
Amerika.
Amerika Serikat akhirnya
mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia,
seperti:
a. Marshall Plan
merupakan program untuk membantu
perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi
Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara
dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman
jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali
perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan
:
w Berusaha menstabilkan keuangan
masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
w Mengurangi penghalang-penghalang
yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
w Mencegah terjadinya inflasi.
w Menempatkan perekonomian negara
masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
w Memberikan bahan-bahan yang
diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
w Meningkatkan persenjataan
masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara
peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut
melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah
dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat
dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih
mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham
komunis.
b. Doctrine
Truman
merupakan kebijakan untuk membantu
secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara
tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan
yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c. Point Four
Program
merupakan program bantuan dalam
bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan
militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan
merupakan program kerjasama bagi
pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan
di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang
selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara
lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah
kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat (Perancis,
Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama
Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah
perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia,
Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang
tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga
dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi
di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh
negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan
oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana
hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun
perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu
melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan
program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang
berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian
mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada
negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah
Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan
menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan
diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya
sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun
perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat
utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak
secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai
negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia
sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF
(International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan
bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan
pembangunan ekonomi negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
w Semakin kuatnya kedudukan golongan
cerdik pandai (para ilmuwan)
w Munculnya gerakan sosial untuk
membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang
dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal
ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
w Amerika Serikat membentuk badan guna
menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief
Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan
penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas
pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit
tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu
bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan
kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau
yang dikenal dengan Marshall Plan.
B. DAMPAK PERANG DUNIA
II BAGI INDONESIA
1. PENGARUH SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi yang berkembang pasca
Perang Dunia II adalah liberalisme dan sosialis-komunisme, dimana kedua sistem
inilah yang dijadikan landasan kinerja pembangunan ekonomi bangsa Eropa, Asia,
dan Afrika yang rusak akibat perang.
Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari
berakhirnya Perang Dunia II.
1. Pada awal kemerdekaan (1945-1950)
sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya untuk melakukan perubahan dari sistem
ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
w Indonesia dalam kurun waktu
1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau Indonesia
belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena
beredarnya mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta
blokade ekonomi dari Belanda.
w Upaya untuk mengatasi masalah
ekonomi Indonesia awal kemerdekaan adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi,
Pinjaman Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading
Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi,
kasimo plan, dan yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.
w Kegagalan upaya membentuk sistem
ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk
memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah
usaha Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih
berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
2. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada
tahun 1950-1959 adalah liberalisme.
w Sistem liberalisme bisa tertanam
kuat di Indonesia karena Belanda sebagai negara yang pernah berkuasa atas
Indonesia merupakan negara penganut liberalisme.
w Landasan kinerja politik dan ekonomi
liberalisme berdampak pada tidak stabilnya politik. Hal ini disebabkan karena
tiap kabinet memilki masa kerja yang sangat singkat yang disertai dengan
program yang selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi selalu gagal.
w Kegagalan liberalisme diterapkan di
Indonesia menyebabkan muncul sikap anti kolonialisme dan imperialisme.
3. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada
tahun 1959-1969 adalah Sosialisme.
w Pemerintah Indonesia periode
1959-1969 menggunakan Sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan, dan
dasar kehidupan ekonomi serta politik Indonesia pasca kegagalan liberalisme.
w Pemerintah Indonesia periode
1959-1965 memperkuat sikap anti kolonialisme dan imperialisme dengan
mengeluarkan Manipol (Manifestasi Politik) dan USDEK (UUD’45,Sosialisme
Indonesia,Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia).
Manipol adalah dokumen yang berisi tentang pokok dan program umum Revolusi
Indonesia.
w Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai
dilaksanakan sejak 1961-1969 dengan dilaksanakannya program pembangunan
nasional sistem berencana dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan
sejahtera.
w Berbagai langkah dilakukan dan
dikeluarkan Presiden Sukarno guna menanggulangi masalah ekonomi masa ini adalah
Deklarasi Ekonomi (DEKON) tetapi upaya inipun gagal sebab bantuan dana dari IMF
tidak juga dicairkan (sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan
Indonesia semakin diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga keadaan
ekonomi Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
w Presiden Sukarno mengembangkan dan
menerapkan sistem ekonomi terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan
pemikiran komunisme untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara
itu, sistem ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat
mempengaruhi kehidupan ekonomi Indonesia.
w Jadi sistem ekonomi komunisme yang
berkembang di Uni Soviet mempengaruhi sistem dan pembangunan perekonomian
Indonesia pasca Perang Dunia II. Pemerintah Orde Lama ingin supaya di Indonesia
terwujud sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara mengatasi atau
melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya Indonesia
mengalami kegagalan.
4. Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)
w Sistem ekonomi Indonesia masa Orde
Baru (pasca gagalnya sistem ekonomi terpimpin) tidak dapat terlepas dari
pengaruh sistem ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan,
dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya).
w Sistem tersebut terlihat dari adanya
upaya penyusunan REPELITA, tahapan pembangunan jangka pendek, menengah, dan
panjang sampai tinggal landas.
w Selama Orde Baru pembangunan hanya
diarahkan demi pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan budaya
masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada berbagai aspek kehidupan. Atas
nama pembangunan banyak tanah dirampas, hutan ditebang, dan modal hanya
bertumpuk pada segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.
w IMF dan Bank Dunia menjadi mitra
pembangunan yang penting bagi Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya
bertugas secara berkala mengatur supaya pinjaman dapat dikembalikan oleh negara
pengutang tetapi mereka tidak mengontrol dan mempengaruhi pengambilan keputusan
ekonomi dan politik sebuah negara.
w Tetapi sejak 1980 kedua badan ini
memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas sehingga mereka dapat mendikte
negara-negara untuk mengubah tata perekonomiannya kalau mau menerima bantuan
IMF dan Bank Dunia. Sejak saat itu dimulailah era neoliberalisme yang sama
sekali tidak memberikan ruang bagi campur tangan negara dalam mengatur dan
mengelola perekonomian semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan
tersebut maka memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin
mendikte Indonesia seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia
sehingga pada tahun 1998 mengalami keruntuhan ekonomi.
w Sejak tahun 1998 perekonomian
Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya
privatisasi BUMN serta perusahaan milik negara lainnya, mergernya banyak bank
dan penghapusan dana-dana subsidi (seperti BBM) yang mampu mendatangkan dampak
buruk (negatif) bagi Indonesia seperti banyaknya pengangguran, rakyat tidak
mampu memenuhi kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus
dijalankan di Indonesia dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat
merugikan rakyat Indonesia.
w Inilah pengaruh langsung dari
perekonomian dunia akibat Perang Dunia II yang mempengaruhi sistem pembangunan
perekonomian di Indonesia sampai saat ini yaitu sistem kapitalisme dan
neoliberalisme.
2. PENGARUH dalam
KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI BAGI INDONESIA
Sejak proklamasi Indonesia menganut
politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya Indonesia tidakmemihak kepada salah
satu blok dan menempuh cara sendiri dalam menangani masalah-masalah
internasional. Sedangkan aktif artinya Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk
ikut memelihara perdamaian dunia dan berpartisipasi meredakan ketegangan
internasional.
Politik ini dipilih dalam rangka
menjamin kerjasama dan hubungan baik dengan bangsa lain di dunia. Politik yang
dicetuskan Mohammad Hatta ini dijalankan dari awal terbentuknya Indonesia
hingga saat ini meskipun dalam pelaksanaannya tidak sesuai karena adanya
pengaruh dengan perubahan politik di dunia.
w Penyimpangan terhadap politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif dianggap mulai muncul ketika Indonesia pada
masa Kabinet Sukiman (1951) dengan mengadakan pertukaran surat antara Menteri
Luar Negeri Ahmad Subarjo dan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran dalam
rangka mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan protes
sebab dianggap telah meninggalkan politik bebas aktif dan memasukkan Indonesia
ke dalam sistem pertahanan Blok Barat.
w Sementara itu pada masa Kabinet Ali
Sastroamijoyo I menitik beratkan pada kerjasama antara negara-negara
Asia-Afrika dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika. Kenyataan tersebut
bukan berarti Indonesia akan membentuk blok ketiga. Tujuan dibentuk organisasi
ini adalah sebagai landasan dalam rangka memupuk solidaritas Asia-Afrika dan
menyusun kekuatanagar mendapatkan posisi yang menguntungkan bagi bangsa
Asia-Afrika di tengah percaturan politik internasional.
w Pada masa Burhanuddin Harahap (1955)
politik luar negeri Indonesia lebih dekat dengan Blok Barat, baik dengan
Amerika, Australia, Inggris, Singapura dan Malaysia. Indonesia mendapatkan
bantuan makanan dari Amerika (US$ 96.700.000).
w Tahun 1956 untuk menunjukkan bahwa
pemerintah Indonesia menganut politik bebas aktif maka presiden Soekarno
mengunjungi Uni Soviet. Dan ditandatangani perjanjian kerja sama pemberian
bantuan ekonomi dengan tidak mengikat dari Uni Soviet(US$ 100.000.000).
Indonesia juga mengunjungi Cekoslowakia, Yugoslavia, dan Cina. Indonesia juga
mengirimkan pasukan perdamaian di bawah PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda.
w Pada masa Demokrasi Terpimpin,
Indonesia turut mempelopori berdirinya Gerakan Non Blok (1961) sejak saat itu
Manifesto Politik (Manipol) menjadi dasar pengambilan kebijakan luar negeri Indonesia
sehingga dunia terbagi menjadi NEFO (negara-negara komunis) dan OLDEFO
(negara-negara kolonialis dan imperialis). Indonesia termasuk dalam kelompok
NEFO sehingga menjalin hubungan erat dengan negara bok timur dan menjaga jarak
dengan negara blok barat. Politik tersebut selanjutnya berkembang semakin
radikal menjadi politik mercusuar dan politik poros. Politik Indonesia yang
agresif selama masa Demokrasi Terpimpin memboroskan devisa, inflasi menjadi
tidak terkontrol terlebih dengan adanya pemberontakan PKI 1965.
w Politik pada masa Orde Baru lebih
memperhatikan masalah stabilitas regional akan menjamin keberhasilan rencana
pembangunan Indonesia.
Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu
dengan :
·
Mempertahankan
persahabatan dengan pihak barat
·
Menjalankan
politik pintu terbuka bagi infestor asing serta pinjaman luar negeri.
·
Bergabungnya
kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28 Desember 1966.
·
Memperbaiki
hubungan dengan sejumlah negara yang sempat renggang karena adanya politik
konfrontasi masa Orde Lama.
·
Didirikan
pula bentuk kerjasama regional ASEAN dalam rangka menjaga stabilitas kawasan.
·
Pada
1992 Indonesia menjad ketua Gerakan Non Blok tetapi pada saat itu timbul
pertikaian dan perpecahan di negara Yugoslavia (Serbia menyerang Bosnia yang
mayoritas beragama Islam).
·
Indonesia
menggunakan APEC untuk menentukan posisi kepemimpinan Indonesia. Awalnya
Indonesia tidak mau bergabung sebab takut tidak mampu menghadapi liberalisasi
perdagangan dan dipandang dapat mengurangi rasa kerjasama dianatara
negara-negara ASEAN tetapi setelah berakhirnya Perang Dingin Indonesia
bergabung dalam APEC. Dengan demikian Indonesia siap untuk mengikuti
perdagangan bebas bagi negara-negara berkembang pada tahun 2020.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perang
Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian
besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar
adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50
juta sampai 70 juta jiwa.
Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan
mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi
dihindarkan. Namun demikian, Perang Dunia II ini juga berpengaruh terhadap
ekonomi, sosial, maupun politik. Pengaruh yang dibawa oleh PD II
ini ada yang bersifat positif dan juga negatif. Dampak positifnya
yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap Negara Indonesia yaitu
berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di Indonesia, karena pada saat itu
Negara Indonesia mengalami Vacuum of Power sehingga Para tokoh Indonesia dapat
segera memproklamasikan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
B.
Saran
Perang
Dunia II telah menelan jutaan korban jiwa dan telah mengubah dunia, baik pada
bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Lebih baik jika kita mengambil hikmah
dari peristiwa ini dan selalu menjaga kedamaian antar sesama agar peristiwa ini
tidak terulang kembali.
DAFTAR
PUSTAKA
http://Ihsan07.wordpress.com/2013/07/02/pengaruh-perang-dunia-2-terhadap-indonesia/
http://Shintyamarliani.blogspot.in/2012.10/dampak-perang-dunia-ii.html?m=1
DOWNLOAD MAKALAHNYA DISINI
loading...
0 Comment to "Makalah Sejarah : Dampak Perang Dunia II"
Post a Comment