Wednesday, September 6, 2017

Makalah Sistem Ekonomi Liberal

MAKALAH EKONOMI
SISTEM EKONOMI LIBERAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Menurut kamus bahasa Indonesia modern, sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan peristiwa yang di susun dan di atur baik-baik. Atau cara,metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Setiap sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.

Sistem berasal dari kata “systÄ“ma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam bagian“. Pengertian sistem menurut beberapa ahli:
L. James Havery
“Menurut dia sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan“
C.W. Churchman.
“Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan”
 Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Sistem perekonomian Indonesia sudah terjadi pada awal peradaban manusia. Orang-orang sudah melakukan kegiatan ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain saat itu orang-orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain atau dengan orang yang tidak di kenal. Walaupun orang-orang itu harus berhubungan untuk memperoleh barang lain itu di sebut dengan barter, untuk kepentingan masing-masing orang. Barter mempunyai arti perdagangan dengan jalan tukar menukar barang.

Dengan semakin bertambahnya jumlah manusia beserta kebutuhannya maka sangat di perlukan sistem perekonomian yang bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem perekonomian lebih teratur dan terencana.

B.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.       Bagaimana sistem perekonomian liberalis dan sosialis?
2.      Apakah sistem liberalis dan sosialis dianut oleh sistem perekonomian di Indonesia?

C.      Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal dan sosialis
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal/kapitalis disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi dimana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya bertugas melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat menjalankan hal dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya. 

B.      Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:
1.      Menerapkan sistem persaingan bebas
2.      Adanya pengakuan terhadap hak individu
3.      Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4.      Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
5.      Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
6.      Peranan modal sangat penting
7.      Peranan pemerintah dibatasi

C.      Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal:
1.      Setiap orang bebas menentukan perekonomian sendiri
2.      Setiap orang bebas memiliki alat produksi sendiri
3.      Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena persaingan
4.      Produksi didasarkan kehan masyarakat

D.     Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal:
1.      Menimbulkan penindasan terhadap manusia lain
2.      Pengusaha yang bermodal kecil akan semakin tersisih
3.      Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat
4.      Dapat menciptakan kesenjangan yang terjadi antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
5.      Renta terhadap krisis ekonomi

E.      Negara-Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal
Berikut Negara yang menganut sistem perekonomian liberal
Di Benua Amerika
Amerika serikat , Argentina , Bolivian , Brazil , Cili , Cuba , Kolombia Ekuador , Honduras , Kanada , Meksiko , Nikaragua , Panama , Paraguay, Peru , Uruguay, dan Venezuela.
Di Benua Eropa
Albania , Armenia , Austria , Belgia , Bulgaria , Kroasia , Cyprus, Republik Cekoslovakia , Denmark , Estonia , Finlandia , Prancis , Jerman , Yunani , Hungaria , Islandia , Italia , Latvia , Lithuania , Luxembourg , Macedonia , Moldova , Netherland , Norwegia , Polandia , Portugal , Romania , Russia , Serbia Montonegro , Slovakia , Slovenia , Spanyol , Swedia , Switzerland , Ukrania dan United Kingdom.
Di Benua Asia
India , Iran , Israel , Jepang , Korea Selatan , Filifina , Thailand , Taiwan dan Turkey
Negara yang menganut paham liberal  di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.

F.      Contoh 'Penerapan' Sistem Ekonomi Liberal di Indonesia
Meskipun memiliki sistem ekonomi demokrasi Pancasila, namun sebenarnya di Indonesia masih ada oknum-oknum yang menjalankan sistem ekonomi liberal. Namun, sistem ekonomi liberal di Indonesia tidak se-bebas di negara-negara lain, karena sistem ekonomi di Indonesia diawasi oleh pemerintah.

Lantas, seperti apakah 'penerapan' sistem ekonomi liberal di Indonesia?
Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi bangsa asing. Tidak hanya rempah-rempah yang pernah diincar Belanda saat menjajah Indonesia, di masa sekarang minyak dan gas bumi pun menjadi incaran bangsa asing.
Sebelum tahun 2004, Indonesia sempat terdaftar sebagai anggota Organisasi Negara Eksportir Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries) atau OPEC. Hal itu dikarenakan perusahaan-perusahaan minyak di Indonesia berhasil memproduksi lebih dari 1 juta barel minyak perhari. Kala itu, pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia tidak sebanyak sekarang. Alhasil, banyak cadangan minyak yang masih bisa diekspor ke negara lain.
Seiring waktu berjalan, sumur minyak di Indonesia semakin menurun, dan produksi energi fosil juga menurun. Belum lagi penggunaan kendaraan bermotor semakin marak di Indonesia, membuat alokasi penggunaan minyak hanya untuk negeri sendiri.
Semenjak itulah, Indonesia akhirnya dikeluarkan dari keanggotaan OPEC lantaran telah menjadi negara dengan impor minyak lebih besar daripada ekspornya. Berdasarkan data dari British Petroleum, cadangan minyak bumi di Indonesia hanya tinggal 4 miliar barel, atau hanya cukup untuk 11 tahun lagi. Semenjak itu pulalah, perusahaan minyak dan pemerintah mulai mengembangkan produksi gas.
Indonesia disinyalir memiliki cadangan gas yang luar biasa, yaitu sebesar 335 triliun kaki kubik atau setara dengan 59,6 miliar barel minyak. Hal ini menarik minat beberapa perusahaan besar asing (swasta) untuk turut mengeksploitasi sumber daya alam tersebut. Praktik-praktik inilah yang tergolong ke dalam sistem ekonomi liberal di Indonesia, di mana kaum bermodal (kapitalis) memiliki dominasi dalam perekonomian.
Contoh di atas baru di satu bidang saja. Untuk sumber daya alam selain minyak dan gas, seperti emas di Papua, batu bara di Kalimantan, nikel di Sulawesi, dan lain sebagainya, kesemuanya dikuasai oleh perusahaan-perusahaan kapitalis.
Kemudian, di sekitar kita juga marak dibangun mini market - mini market yang sudah memiliki nama besar secara nasional. Keberadaan mini market ini konon bisa 'merusak' perekonomian tradisional yang dijalankan oleh rakyat kecil. Alhasil, praktik-praktik seperti ini seharusnya perlu dikaji ulang agar bisa mewujudkan perekonomian nasional yang berdasarkan pada kerakyatan, bukan untuk kemakmuran kaum-kaum tertentu.
Itulah dia beberapa contoh 'penerapan' sistem ekonomi liberal di Indonesia. Untuk contoh yang berhubungan dengan sumber daya alam mungkin masih bisa dimaklumi, karena pemerintah tak punya cukup modal untuk mengelola hasil alam yang berlimpah 'seorang diri'. Namun untuk maraknya pembukaan ritel modern -- tampaknya harus dikaji ulang, karena itu bisa merusak perekonomian pedagang tradisional yang merupakan profesi sebagian besar masyarakat Indonesia.
 
 
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem ekonomi liberal , akan berdampak terjadinya ketimpangan ekonomi, kesemena-menaan dan kesenjangan sosial. Yang kaya akan semakin menjadi kaya sedangkan yang miskin akan semakin menjadi miskin karena tidak adanya pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Sedangkan, sistem ekonomi sosialis lebih baik daripada sistem ekonomi liberal karena seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Dan dapat memakmurkan masyarakatnya lebih merata. Namun sistem sosialis ini pengaruh pemerintah lebih dominan dan dapat disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


DAFTAR PUSTAKA



http://www.onlenpedia.com/2017/01/contoh-penerapan-sistem-ekonomi-liberal.html


DOWNLOAD MAKALAHNYA DISINI




loading...

Share this

0 Comment to "Makalah Sistem Ekonomi Liberal"

Post a Comment