MAKALAH EKONOMI
SISTEM EKONOMI LIBERAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut kamus bahasa
Indonesia modern, sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan peristiwa
yang di susun dan di atur baik-baik. Atau cara,metode yang teratur untuk
melakukan sesuatu. Setiap sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat terdiri
dari beberapa subsistem yang biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.
Sistem berasal dari
kata “systÄ“ma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari
bermacam-macam bagian“. Pengertian sistem menurut beberapa ahli:
L. James Havery
“Menurut dia sistem
adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai
suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan“
C.W. Churchman.
“Menurutnya sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat
tujuan”
Sistem
ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan
berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas
tersendiri. Sistem perekonomian Indonesia sudah terjadi pada awal
peradaban manusia. Orang-orang sudah melakukan kegiatan ekonomi dalam hal
produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan
kata lain saat itu orang-orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan
ekonomi untuk pihak lain atau dengan orang yang tidak di kenal. Walaupun
orang-orang itu harus berhubungan untuk memperoleh barang lain itu di sebut
dengan barter, untuk kepentingan masing-masing orang. Barter mempunyai arti
perdagangan dengan jalan tukar menukar barang.
Dengan semakin
bertambahnya jumlah manusia beserta kebutuhannya maka sangat di perlukan sistem
perekonomian yang bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem perekonomian
lebih teratur dan terencana.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, kita dapat
menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana sistem perekonomian liberalis
dan sosialis?
2.
Apakah sistem liberalis dan sosialis
dianut oleh sistem perekonomian di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal dan sosialis
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal dan sosialis
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi
liberal/kapitalis disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi dimana
pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap
individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak,
pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya
bertugas melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat
menjalankan hal dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya.
B. Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Liberal:
1. Menerapkan
sistem persaingan bebas
2. Adanya
pengakuan terhadap hak individu
3. Setiap
individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4. Kedaulatan
konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
5. Motif
mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
6. Peranan
modal sangat penting
7. Peranan
pemerintah dibatasi
C. Kelebihan
Sistem Ekonomi Liberal:
1. Setiap
orang bebas menentukan perekonomian sendiri
2. Setiap
orang bebas memiliki alat produksi sendiri
3. Kegiatan
ekonomi lebih cepat maju karena persaingan
4. Produksi
didasarkan kehan masyarakat
D. Kelemahan
Sistem Ekonomi Liberal:
1. Menimbulkan
penindasan terhadap manusia lain
2. Pengusaha
yang bermodal kecil akan semakin tersisih
3. Menimbulkan
monopoli sehingga merugikan masyarakat
4. Dapat
menciptakan kesenjangan yang terjadi antara masyarakat kaya dan masyarakat
miskin
5. Renta
terhadap krisis ekonomi
E. Negara-Negara yang
Menganut Sistem Ekonomi Liberal
Berikut Negara yang menganut sistem
perekonomian liberal
Di
Benua Amerika
Amerika serikat ,
Argentina , Bolivian , Brazil , Cili , Cuba , Kolombia Ekuador , Honduras ,
Kanada , Meksiko , Nikaragua , Panama , Paraguay, Peru , Uruguay, dan
Venezuela.
Di
Benua Eropa
Albania , Armenia ,
Austria , Belgia , Bulgaria , Kroasia , Cyprus, Republik Cekoslovakia , Denmark
, Estonia , Finlandia , Prancis , Jerman , Yunani , Hungaria , Islandia ,
Italia , Latvia , Lithuania , Luxembourg , Macedonia , Moldova , Netherland ,
Norwegia , Polandia , Portugal , Romania , Russia , Serbia Montonegro ,
Slovakia , Slovenia , Spanyol , Swedia , Switzerland , Ukrania dan United
Kingdom.
Di
Benua Asia
India , Iran , Israel
, Jepang , Korea Selatan , Filifina , Thailand , Taiwan dan Turkey
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan
Selandia Baru.
F. Contoh 'Penerapan'
Sistem Ekonomi Liberal di Indonesia
Meskipun memiliki
sistem ekonomi demokrasi Pancasila, namun sebenarnya di Indonesia masih ada
oknum-oknum yang menjalankan sistem ekonomi liberal. Namun, sistem ekonomi
liberal di Indonesia tidak se-bebas di negara-negara lain, karena sistem
ekonomi di Indonesia diawasi oleh pemerintah.
Lantas, seperti apakah 'penerapan' sistem ekonomi liberal di
Indonesia?
Kekayaan sumber daya
alam Indonesia menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi bangsa asing. Tidak hanya
rempah-rempah yang pernah diincar Belanda saat menjajah Indonesia, di masa
sekarang minyak dan gas bumi pun menjadi incaran bangsa asing.
Sebelum tahun 2004,
Indonesia sempat terdaftar sebagai anggota Organisasi Negara Eksportir Minyak
(Organization of the Petroleum Exporting Countries) atau OPEC. Hal itu
dikarenakan perusahaan-perusahaan minyak di Indonesia berhasil memproduksi
lebih dari 1 juta barel minyak perhari. Kala itu, pertumbuhan kendaraan
bermotor di Indonesia tidak sebanyak sekarang. Alhasil, banyak cadangan minyak
yang masih bisa diekspor ke negara lain.
Seiring waktu
berjalan, sumur minyak di Indonesia semakin menurun, dan produksi energi fosil
juga menurun. Belum lagi penggunaan kendaraan bermotor semakin marak di
Indonesia, membuat alokasi penggunaan minyak hanya untuk negeri sendiri.
Semenjak itulah,
Indonesia akhirnya dikeluarkan dari keanggotaan OPEC lantaran telah menjadi
negara dengan impor minyak lebih besar daripada ekspornya. Berdasarkan data
dari British Petroleum, cadangan minyak bumi di Indonesia hanya tinggal 4
miliar barel, atau hanya cukup untuk 11 tahun lagi. Semenjak itu pulalah,
perusahaan minyak dan pemerintah mulai mengembangkan produksi gas.
Indonesia disinyalir
memiliki cadangan gas yang luar biasa, yaitu sebesar 335 triliun kaki kubik
atau setara dengan 59,6 miliar barel minyak. Hal ini menarik minat beberapa
perusahaan besar asing (swasta) untuk turut mengeksploitasi sumber daya alam
tersebut. Praktik-praktik inilah yang tergolong ke dalam sistem ekonomi liberal
di Indonesia, di mana kaum bermodal (kapitalis) memiliki dominasi dalam
perekonomian.
Contoh di atas baru
di satu bidang saja. Untuk sumber daya alam selain minyak dan gas, seperti emas
di Papua, batu bara di Kalimantan, nikel di Sulawesi, dan lain sebagainya,
kesemuanya dikuasai oleh perusahaan-perusahaan kapitalis.
Kemudian, di sekitar
kita juga marak dibangun mini market - mini market yang sudah memiliki nama
besar secara nasional. Keberadaan mini market ini konon bisa 'merusak'
perekonomian tradisional yang dijalankan oleh rakyat kecil. Alhasil,
praktik-praktik seperti ini seharusnya perlu dikaji ulang agar bisa mewujudkan
perekonomian nasional yang berdasarkan pada kerakyatan, bukan untuk kemakmuran
kaum-kaum tertentu.
Itulah dia beberapa
contoh 'penerapan' sistem ekonomi liberal di Indonesia. Untuk contoh yang
berhubungan dengan sumber daya alam mungkin masih bisa dimaklumi, karena
pemerintah tak punya cukup modal untuk mengelola hasil alam yang berlimpah
'seorang diri'. Namun untuk maraknya pembukaan ritel modern -- tampaknya harus
dikaji ulang, karena itu bisa merusak perekonomian pedagang tradisional yang
merupakan profesi sebagian besar masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem ekonomi liberal , akan
berdampak terjadinya ketimpangan ekonomi, kesemena-menaan dan kesenjangan
sosial. Yang kaya akan semakin menjadi kaya sedangkan yang miskin akan semakin
menjadi miskin karena tidak adanya pemerataan ekonomi di seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia.
Sedangkan, sistem
ekonomi sosialis lebih baik daripada sistem ekonomi liberal karena seluruh
kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah
secara terpusat. Dan dapat memakmurkan masyarakatnya lebih merata. Namun
sistem sosialis ini pengaruh pemerintah lebih dominan dan dapat disalah gunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.onlenpedia.com/2017/01/contoh-penerapan-sistem-ekonomi-liberal.html
DOWNLOAD MAKALAHNYA DISINI
loading...
0 Comment to "Makalah Sistem Ekonomi Liberal"
Post a Comment