MAKALAH
AYAT-AYAT TENTANG KEJADIAN / PENCIPTAAN MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia diciptakan untuk menjadi
khalifahdibumi, yang diciptakan ole Allah SWT dari tanah, dari lumpur hitam[1]
yang diberi bentuk, dari tanah kering seperti embikar, kemudian disempurnakan
oleh-Nya dan ditiupkan pada-Nya ruh dari-Nya. Lalu seluruh malaika pun bersujud
kepada manusia kecuali iblis.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah
yang paling mulia karena diangkat sebagai khalifah Allah yang bertugas untuk
memakmurkan bumi atas dasar ketakwaan. Manusia yang terdiri dari tubuh, akal,
dan ruh, juga mempunyai asal-usul yang diterangkan dalam Al-Qur’an surat
Al-Mu’minun, dan beberapa surat lain serta dalam beberapa hadis. Kemudian,
Al-Qur’an menginformasikan bahwa ada dua macam proses penciptaan manusia yaitu
penciptaan secara primordial, yaitu berkaitan dengan penciptaan manusia pertama
yakni Adam as, dan penciptaan seluruh manusia sebagai generasi Adam as.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk
budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu
melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam
sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan
binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia
dia tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh
alam sekitarnya.
Manusia diciptakan Allah Swt.
Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga
akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan.
Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan
Allah Swt.
Kita sebagai mahasiswa harus
mengetahui bagaimana asal-usul manusia yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
dan hadist, kemudian dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan
cara menghubungkannya dengan jenis ilmu yang lain.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas
maka Rumusan Makalah pada Makalah ini adalah:
1.
Mengartikan kosa kata dan
menerjemahkan ayattentang kejadian manusia (Q.S Al-Mukminun [23] : 12-14, Q.S
Al-A’raf [7] : 189, Q.S An-Nisa [4]:1). ?
2.
Apa sebab nuzul dan munasabah ayat.?
3.
Bagaimana tafsir ayat tentang
kejadian manusia ?
4.
Apa aspek pendidikan yang terkandung
didalamnya ?
5.
Bagaimana menyimpulkan pokok-pokok
kandungan ayat ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini
berdasarkan Rumusan makalah diatas adalah :
1.
Dapat mengartikan kosa kata dan
menerjemahkan ayat tentang kejadian manusia (Q.S Al-Mukminun [23] : 12-14, Q.S
Al-A’raf [7] : 189, Q.S An-Nisa [4]:1).
2.
Dapat memahami sebab nuzul dan
munasabah ayat serta tafsir ayat
3.
Dapat menerangkan aspek pendidikan
yang terkandung didalamnya serta menyimpulkan pokok-pokok kandungan ayat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Q.S
Al-Mukminun [23] : 12-14
Surah ke 23 dari Al-Quran ini
dinamakan Al-Mukminun. Nama Al-Mukminun dianbil dari salah satu kata yang
terdapat didalam ayat pertama, yang artinya orang yang beriman. surah Al-Mukminun
terdiri atas 118 ayat, dan termasuk golongan surah Makkiyah.[2]
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ
جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِيقَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ
خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا
الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا
آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
KOSA KATA :
Dan
sesungguhnya : وَلَقَدْ
Kami telah
menciptakan :خَلَقْنَا
Manusia
: الانسان
Saripati : سُلالَةٍ
Air
mani
: نُطْفَةً
Segumpal
darah : عَلَقَةً
Segumpal
daging
: مُضْغَةً
Membungkus : كسونا
Menjadikan
sesuatu
:انشأ
Tulang /
tulang belulang :
عِظَامًا / الْعِظَامَ
Makhluk
: خَلْقًا
Maha suci
Allah
: تبارك الله
Pencipta
yang terbaik : احسن
الخالقين
TERJEMAHAN
AYAT
12 “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah”
13. “Kemudian kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”
14.“Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”
TAFSIR AYAT
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.Dan sesungguhnya Kami bersumpah bahwa kami telah menciptakan manusia,
yakni jenis manusia yang kamu saksikan, bermula dari suatu saripati yang
berasal dari tanah. Kemudian kami menjadikannya yakni saripati itu, nutfah yang
disimpan dalam tempat yang kukuh, yakni rahim ibu. Kemudian kami ciptakan,
yakni dijadikan, nutfah itu ‘alaqah, lalu kami ciptakan, yakni jadikan, ‘alaqah
itu mudhgoh yang merupakan sesuatu yang kecil sekerat daging, lalu kami
ciptakan, yakni jadikan mudhgoh itu tulang-belulang, lalu kami bungkus
tulang-belulang itu dengan daging. Kemudian, kami mewujudkannya, yakni tulang
yang terbungkus daging itu menjadi – setelah kami meniupkan ruh ciptaan kami
kepadanya – makhluk lain daripada yang lain yang sepenuhnya berbeda dengan
unsur-unsur kejadiannya yang tersebut di atas bahkan berbeda dengan
makhluk-makhluk lain.
Berbeda-beda
pendapat para ulama tentang siapa yang dimaksud dengan الإنْسَان al-insan/manusiapada ayat
ke-12 banyak yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Adam. Memang ayat
selanjutnya menyatakan Kami menjadikannya nutfah, bukan kami menjadikan
keturunannya nutfah. Bagi yang tidak menerima pendapat di atas, ada yang
menyatakan bahwa kata الإنْسَانَdimaksud
adalah jenis manusia. ThahirIbn ‘Asyur,[3]
walaupun membuka kemungkinan memahami kata al-insan dalam arti Adam, cenderung
berpendapat bahwa al-insan yang dimaksud adalah puta-puti Adam as. Saripati
dari tanah itu menurutnya adalah apa yang diproduksi oleh alat pencernaan dari
bahan makanan yang kemudian menjadi darah, yang kemudian berproses hingga
akhirnya menjadi sperma ketika terjadi hubungan seks. Nah inilah yang dimaksud
dengan saripati taah karena ia berasal dari makanan manusia- baik tumbuhan
maupun hewan yang bersumber dari tanah.
Kata سُلالَةٍ terambil
dari kata “salla “ yang antara lain berarti mengambil, mencabut.[4]Kata
ini mengandung makna sedikit sehingga kata sulalah berarti mengambil sedikit
dari tanah dan yang diambil itu adalah saripatinya.
ثُمَّ
جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
“ Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)”
Kata نُطْفَةًberarti
setetes yang dapat membasahi. Ada juga yang memahami kata itu dalam arti hasil
pertemuan sperma dan ovum. Penggunaan kata ini menyangkut proses kejadian
manusia sejalan dengan penemuan ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran
mani yang menyembur dari alat kelamin pria mengandung sekitar dua ratus juta
benih manusia, sedang yang berhasil bertemu dengan indung telur wanita hanya
satu saja.[5]
ثُمَّ
خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا
الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا
“ Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus”
Kata عَلَقَةًterambil
dari kata عَلَقَdalam kamus-kamus bahasa, kata itu diartikan dengan :
(a) segumpal darah yang membeku, (b) sesuatu yang seperti cacing, berwarna
hitam, terdapat dalam air, yang bila air itu diminum cacing tersebut menyangkut
di kerongkongan, dan (c) sesuatu yang bergantung atau berdempet. Para embriolog
cenderung memahaminya sesuatu yang bergantung atau berdempet di dinding rahim.
Menurut mereka setelah terjadi pembuahan menghasilkan zat baru, yang kemudian
terbelah menjadi dua, lalu yang dua menjadi empat, empat menjadi delapan,
demikian seterusnya berkelipatan dua.
Kata مُضْغَةًterambil
dari kata مُضْغَyang berarti mengunyah artinya sesuatu yang kadarnya
kecil sehingga dapat dikunyah.
Kata كَسَوْنَاterambil
dari kata kasa yang berarti membungkus. Daging diibaratkan pakaian yang
membungkus tulang. Sayyid Quthub[6]
menulis bahwa disini seseorang berdiri tercengang dan kagum di hadapan apa yang
diungkapkan Al-Quran menyangkut hakikat pembentukan janin yang tidak diketahui
secara teliti kecuali baru-baru ini setelah kemajuan yang dicapai oleh
Embriologi. Kekaguman iu lahir setelah diketahui bahwa sel-sel daging berbeda
dengan sel-sel tulang, dan juga setelah terbukti bahwa sel-sel tulang tercipta
sebelum sel-sel danging dan bahwa tidak terdeteksi adanya satu sel daging
sebelum telihat sel-sel tulang, seperti yang diinformasikan di ayat diatas. Lalu
kami ciptakan mudhghah itu tulang betulang, lalu kami bungkus tulang belulang
itu dengan daging. Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui yang umum dan
terperinci
الْعِظَامَ
لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ
الْخَالِقِينَ
“ Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
Kata أَنْشَأْansya-a
mengandung arti mewujudkan sesuatu serta memelihara dan mendidiknya.[7]Penggunaan
kata tersebut dalam menjelaskan proses terakhir dari kejadian manusia yang
mengisyaratkan bahwa proses terakhir itu benar-benar berbeda sepenuhnya dengan
sifat, ciri, dan keadaannya dengan apa yang ditemukan dalam proses sebelumnya.
Yang berbeda dengan apa yang terjadi setelah proses ansya-a. di sini yang
muncul adalah seorang manusia yang memiliki ruh, sifat kemanusiaan, potensi untuk
berpengetahuan,
Kata خَلْقًا
آخَرَmakhluk
lain, mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan ( ruh ) ciptaan-Nya
yang tidak dianugerahkan kepada siapapun kendati malaikat.
Kata تَبَارَكَterambil
dari kata “barakah “ yang bermakna sesuatu yang mantap, ia juga berarti
kebajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta berkesinambungan. Kolam
dinamai birkah karena air yang ditampung didalamnya menetap mantap tidak
tercecer kemana-mana.
الْخَالِقِينbentuk jamak
dari خَالِقِkhaliq bentuk jamak tersebut mengisyaratkan
bahwa ada khaliq lain, tetapi Allah adalah yang terbaik
ASPEK PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA
1.
Kejadian manusia yang diterima oleh
akal dan fikiran
2.
pelajaran bagi kesadaran manusia
tentang asal usul dirinya dan Tuhan yang telah menciptakannya.
3.
Mendorong bersyukur kepada Allah SWT
yang telah menciptakannya dari setetes air mani sehingga menjadi mahluk yang
sempurna yang dapat menyaksikan kekuasaan dan keagungan-Nya.
4.
menunjukkan bahwa hadirnya manusia
di muka bumi ini diadakan oleh Allah SWT. tentu bukan tanpa tujuan.
Tujuan hadirnya manusia untuk mengemban tugas sebagai khalifah-Nya di muka
bumi ini.
POKOK-POKOK KANDUNGAN AYAT
Adapun kandungan surah Al-Mukminun
yaitu:
1.
Allah adalah stu-satunya yang
menciptakan manusia
2.
Penegasan Allah SWT bahwa manusia
meupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari sari pati tanah
3.
Informasi dari Allah tentang proses
kejadian manusia ketika masih berada dalam kandungan
5.
Allah memberi kesempatan hidup di
dunia kepada manusia
6.
Usia manusia ditentukan oleh Allah
SWT Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak
sombong kepada Allah dan sesama manusia.
Proses
Kejadian manusia menrurut QS. Al Mukminun : 12-14 ketika masih berada dalam
kandungan adalah sebagai berikut :
Ø Allah SWT
menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nuthfah
(air yang berisi spermatozoa, disebut sperma), yang kemudian ditumpahkan ke
dalam qarar (rahim atau kandungan)
Ø Allah
menjadikan nuthfah sebagai alaqah yaitu gumpalan darah yang berbentuk
menyerupai buah lecis atau lintah
Ø Dari alaqah
Allah SWT menjadikan sebagai mudghah, yaitu segumpal daging menyerupai daging
hancur yang sudah dikunyah
Ø Dari mudghah
Allah SWT menjadikan sebagai i’izaam, yaitu tulang atau rangka
Ø Kemudian
tulang atau rangka itu dibalut oleh daging
Ø Setelah
itu Allah SWT menjadikan sebagai makhluk dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk
manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan dan berkaki
DOWNLOAD MAKALAH LENGKAPNYA DISINI
loading...
0 Comment to "Makalah Ilmu Tafsir : Ayat-Ayat Tentang Kejadian Penciptaan Manusia"
Post a Comment