MAKALAH
AYAT-AYAT TENTANG MAKNA ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam berasal
dari Allah. Memahami Islam secara benar akan mengantarkan umatnya untuk
mengamalkannya secara benar pula. Sekarang ini problematika umat yang mendasar
yaitu ketidak fahaman terhadap Al Islam sebagaimana yang dikehendaki Allah dan
Rasul-Nya. Oleh karena itu memahami "Dinnul Islam" adalah suatu
keharusan bagi umat Islam.
Di antara keistimewaan
agama Islam adalah namanya. Berbeda dengan agama lain, nama agama ini bukan
berasal dari nama pendirinya atau nama tempat penyebarannya. Tapi, nama Islam
menunjukkan sikap dan sifat pemeluknya terhadap Allah.
Inilah salah satu
kekhasan agama Islam. Nama “Islam” tidak diasosiasikan pada pribadi seseorang,
nama ras, suku, ataupun wilayah. Dan kalimatul Islam (kata Al-Islam) mengandung
pengertian dan prinsip-prinsip yang dapat didefinisikan secara terpisah dan
bila dipahami secara menyeluruh merupakan pengertian yang utuh. Maka dari itu,
dalam pembahasan ini yaitu mengenai makna Islam itu sendiri berhubungan dengan
QS. Ali imran (3):19, QS. Ali imran (3): 67, QS. Ali imran (3) : 83, QS. Al
hajj (22) : 18, dan QS. Asy-syura (42) : 13.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan
pengertian islam
2. Menjelaskan
makna islam dalam al-quran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam
Secara etimologi
kata Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kosa kata salima yang
berarti selamat sentosa. Kemudian dibentuk menjadi aslama yang berarti taat dan
berserah diri. Sehingga terbentuk kata Islam (aslama-yuslimu- islaman) yang berarti damai, aman, dan selamat. Orang yang masuk Islam
dinamakan Muslim.[1]
Pengertian Islam yang demikian itu sejalan dengan firman Allah SWT, antara lain
:
بَلَىٰ مَنْ
أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿البقرة:١١٢﴾
“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan
diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi
Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.”(QS. Al-Baqarah (2):112)
Secara epistimologi
menurut Mahmud Syaltout, Islam adalah
"هُوَ
دِيْنُهُ اللَّذِي أُوْصِيَ بِتَعَالِمِهِ فِيْ أُصُوْلِهِ وَشَرَائِعِهِ اِلَي
النَّبِيِّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَبْهِ وَ سَلَّمَ وَكَلَّفَهُ
بِتَبْلِيْغِهِ لِلنَّاسِ كَافَّةٍ وَ دَعَوْتَهُمْ إِلَيْهِ "
“Islam adalah agama Allah yang diwasiatkan dengan ajaran-ajarannya
sebagaimana terdapat didalam pokok-pokok dan syariatnya kepada Nabi Muhammad
SAW dan mewajibkan kepadanya untuk menyampaikannya kepada seluruh umat manusia
serta mengajak mereka untuk memeluknya.”[2]
Sedangkan menurut lima perawi Hadis (Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Ibn Majah,
dan Abu Daud), Islam adalah:
الإِسْلاَمُ
: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَلاَ تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَ تُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَ
تُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ المَفْرُوْضَةَ وَ تَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتُحِجَّ الْبَيْتَ .
(رواه الشيخان )
“Islam adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad
adalah hamba serta Rasul-Nya, menunaikan shalat, memberikanzakat, puasa pada bulan
Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu.”
Dengan demikian, pengertian Islam dari segi istilah adalah agama yang
diturunkan Allah kepada nabi Muhammad yang isinya bukan hanya mengatur hubungan
manusia dengan tuhan, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia
dan alam jagat raya.
الإِسْلاَمAl-Islam terkadang berarti taat dan menyerahkan diri. Berarti juga
melaksanakan (menunaikan). Dikatakan Aslam tusy Syaia ila fulanin (bila anda
menunaikan padanya). Dapat pula diartikan masuk kedalam silm (perdamaian), atau
damai dan selamat. Penamaan dinul haq menjadi Islam adalah sesuai dengan semua
pengertian tadi. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah :
وَمَنْ
أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ
مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ
اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا ﴿النِّسَاء :١٢٥﴾
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayanganNya.” (QS. An-Nisa’ 4: 125)[3]
B. Makna Islam Dalam Al-Quran
Kata “al-islaam” bermakna : patuh sepenuh hati dengan kerendahan diri dan
kerendahan hati, yaitu : kepatuhan dengan kerendahan diri dan meninggalkan
hal-hal yang bersifat membantah. Maka, Allah SWT berfirman:
إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُۗ وَمَا
اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ
وَمَنْ
يَكْفُرْ بِآَيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿ال عمران :١٩﴾
”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya.” (QS. Ali Imran 3 : 19)
Sesungguhnya semua agama dan syari’at yang didatangkan oleh para Nabi, ruh
atau intinya adalah Islam (menyerahkan diri), tunduk dan menurut. Meskipun
dalam beberapa kewajiban dan bentuk amal agak berbeda, hal ini pulalah yang
selalu diwasiatkan oleh para Nabi. Orang muslim hakiki adalah orang yang bersih
dari kotoran syirik, berlaku ikhlas dalam amalnya, dan disertai keimanan, tanpa
memandang dari agama mana dan dalam zaman apa ia berada.
Ayat ini menurut Ibnu Katsir, mengandung pesan dari Allah bahwa tiada agama
disisi-Nya dan yang diterima-Nya dari seorang pun kecuali Islam. Yaitu
mengikuti Rasul-rasul yang diutus Nya setiap saat hingga berakhir dengan
Muhammad SAW. Dengan kehadiran beliau, telah tertutup semua jalan dari arah
beliau sehingga siapa yang menemui Allah setelah diutusnya Muhammad SAW. Dengan
menganut satu agama selain syari’at yang beliau sampaikan, tidak diterima
oleh-Nya. Inilah yang dimaksud dengan firman Allah SWT :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ
يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿ال عمران :٨۵﴾
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi.” (QS. Ali Imran 3 : 85)
Ali ra. Berkhutbah, “Agama Islam adalah menyerahkan diri, dan menyerahkan
diri adalah adalah keyakinan, dan keyakinan ialah percaya, percaya ialah
berikrar, dan berikrar ialah melaksanakan, sedang melaksanakan adalah
mengamalkan,” selanjutnya beliau mengatakan, “sesungguhnya seorang mu’min
mengambilnya dari pendapatnya sendiri. Orang yang beriman diketahui keimanannya
dari amal perbuatannya, dan orang kafir diketahui kekafirannya dari
keingkarannya. Wahai umat manusia, berhati-hatilah terhadap agamamu, sebab
sesungguhnya kejelekan di dalam agama ini (Islam) adalah lebih baik dari pada
kebaikan yang lainnya. Sebab kejelekan di dalamnya akan diampuni, sedang
kebaikan selainnya tidaklah diterima. [4]
DOWNLOAD MAKALAH LENGKAPNYA DISINI
loading...
0 Comment to "Makalah Ilmu Tafsir, Ayat-Ayat Tentang Makna Islam"
Post a Comment