SANGGUL DARI BERBAGAI DAERAH
1. Sempol Gampang Kemang (Aceh)
Sanggul sempol gampang kemang dipakai oleh pengantin wanita aceh dari akad
nikah hari pertama sampai hari ke 10.
alat untuk membuat sanggul sempol gampang kemang : sisir, hairpiece/cemara,
pengikat rambut, jepit
aksesoris/perhiasan yg digunakan :
- pating renggiep : dipakai di tengah-tengah sanggul bagian belakang. pating
melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudibahasa yg baik.
- pating emas ; pating emas terbuat dari emasd atau perak. pating emas yg
digunakan ialah 3 buah yaitu di kanan, kiri, dan depan tengah sanggul. pating
emas melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga.
- lelayang : lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk segitiga sama kaki yg dipasang dengan telap malo dibagian belakang sanggul di bawah kerah baju.
- telap malo (pita merah) : Telap malo inimelambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkanbahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akanmenghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai penolak bala.
2. SANGGUL CIWIDEY (Jawa barat) Sanggul ciwidey adaalah sanggul
yang biasa dipakai oleh masyarakat Sunda. Sedangkan nama ciwidey adalah nama
sebuah kota disebelah selatan kota Bandung. Pada masa kejayaan kerajaan Sumedang,
bentuk sanggul ini dinamakan sanggul Pasundan/ sanggul kesundaan/ sanggul
kebesaran yang dipakai oleh kaum bangsawan sampai rakyat biasa. Hingga sekarang
sanggul ini tetap dipakai oleh berbagai kalangan hanya saja lebih dikenal
dengan sanggul ciwidey. Dilihat dari bentuknya, masyarakat sunda mengidentikkan
dengan huruf arab, yaitu huruf alif dan nun atau biasa dikatakan alif pakait
sareng nun. Penggunaan sanggul ini diletak tepat ditengah kepala bagian
belakang, dan bagian depan sanggul sampai batas tumbuh rambut/ hairline bagian
bawah. Penataan bagian depan ada sunggaran bentuk bulat atau biasa disebut
jabing. Dan menggunakan perhiasan berupa cucuk gelang, dari emas atau perak
untuk kaum bangsawan dan terbuat dari tanduk biasa digunakan oleh masyarakat biasa.
- Aksesoris : 2 buah cucuk gelung, yang diletakkan pada tengah sanggul bagian
kiri kanan.
- Alat bahan: a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit
hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray
j) cemara rambut 90-100 cm
-Cara pembuatan: a. setelah rambut dipratata, rambut dalam keadaan kering,
rambut dibagi menjadi dua bagian , bagian depan dan belakang.
b. Bagian depan rambut disasak dan dibentuk jabing/ sunggaran, yang berbentuk
membulat.
c. Rambut bagian belakang diikat setinggi 5-7 jari dari batas pertumbuhan
rambut bagian bawah (hair line) dan tambahkan cemara rambut, satukan dengan
rambut asli pilin dan sisir hingga rapi.
d. Letakkan tangan kiri di bawah cemara kemudian tangan kanan memutar cemara
pada tangan kiri. Putaran cemara rambut hanya sebatas pertumbuhan rambut bagian
belakang (hairline).
e. Setelah semua terputar tekan tangan kiri pada bagian pangkal rambut,
sehingga pangkal rambut mencuat keluar dan putaran rambut sisinya akan mengikat
tengah rambut sedemikian rupa, sisa rambut diselipkan di belakang konde.
f. Rapikan ukel tersebut, ukel dapat ditarik-tarik sehingga sisi rambut kiri
kanan dapat terlihat dari depan melalui leher. Dan bagian atas dapat sejajar
dengan sunggar ataupun sasakan bagian atas.
g. Pasangkan cucuk gelang pada sisi kanan kiri sanggul bagian tengah.
3.
SANGGUL UKEL TEKUK (Jawa Tengah) sanggul ukel
tekuk adalah sanggul yang digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan keraton
Ngayogyadiningrat dimulai dari permaisuri, selir, putri-putri raja dan para
inang pengasuh (emban). Yang menjadi pembeda dalam penggunaannya adalah ragam
aksesoris serta pakaian yang dikenakan. Kaum wanita yang menggunakan sanggul
ini menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia anak-anak dan mulai menginjak
masa kedewasaan. Hal ini juga berlambang bahwa gadis itu bagaikan bunga yang
sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul
tugas dan tanggung jawabnya dan dianggap telah layak menjadi seorang ibu rumah
tangga. Bentuk sanggul ukel saat ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat
dalam lingkungan keraton saja tetapi sudah digunakan oleh masyarakat luas di
yogyakarta.
- Aksesoris Bentuk aksesoris untuk putri remaja adalah:
a. mengenakan peniti ceplok ditengah sanggul, serta peniti renteng pada bagian
sisi kiri kanan rambut.
b. Mengenakan kain garis miring dengan model tanpa baju (Pinjung Kencong)
c. Sanggul ini dikenakan di hari ulang tahun raja (wiosan)
- Aksesoris untuk putri dewasa (gadis) adalah:
a. Mengenakan peniti ceplok di tengah sanggul serta peniti renteng pada bagian
kiri kanan rambut.
b. Mengenakan kain dengan semekan, mengenakan kebaya pendek tanpa bef
c. Dipakai sehari-hari
- Bentuk aksesoris untuk putri dewasa yang telah menikah adalah:
a. Ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan
b. Mengenakan kain batik wiron seredan, memakai kebaya bludru/sutra panjang
dengan pelisir pita emas dan memakai peniti susun emas
c. Sanggul ini dikenakan pada saat mengiringi raja ketika menghadiri resepsi
diluar keraton.
- Untuk inang pengasuh adalah:
a. Memakai ukel tekuk tanpa hiasan
b. Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan, tidak mengenakan baju,
mengenakan sampir barong dan wedung atau paturon barong.
Secara lebih umum aksesoris yang digunakan adalah menggunakan ceplok jebehan
yang terdiri dari: a. Ceplok digunakan pada tengah sanggul bagian atas b. Dua
tangkai bungan jebehan yang menjuntai ke bawah, dipasangkan pada bagian kirin
kanan sanggul. c. Pethat bentuk gunung dipasangkan pada bagian atas sanggul (
diantara sanggul dan sunggaran)
- Alat dan bahan a. Sisir sasak b. Sisir penghalus c. Jepit bebek besi d. Jepit
hitam e. Harnal baja f. Harnal halus g. Karet gelang h. Hair net i. Hair spray
j. Cemara rambut ukuran 100-120cm
- Cara pembuatan
a. Rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian depan (poni) diambil selebar
tiga jari dan setebal satu jari. Berfungsi sebagi lungsen, apabila rambutnya
pendek dapat dipasangkan lungsen tambahan. Dijepit dan sisihkan. Rambut bagian
depan yang dimulai dari batas atas telinga kanan ke atas telinga kiri, dijepit
yang kemudian akan disasak dan dibentuk sunggar, dan rambut bagian belakang
diikat dengan karet.
b. Tambahkan cemara rambut pada ikatan rambut bagian belakang, ikat kencang
dengan tali sepatu
c. Pegang rambut mengarah ke bawah, arahkan rambut ke bagian atas membentuk
setengah lingkaran menuju ikatan rambut
d. Lalu teruskan dan arahkan rambut ke bagian bawah dan bentuk kembali setengah
lingkaran seperti sebelumnya, hingga ujung rambut tepat berada pada ikatan
rambut.
e. Sematkan ujung rambut mulai dari dalam menuju luar (seperti gerakan
mengikat, jepit dengan menggunakan harnal besar)
f. Arahkan sisa rambut bagian depan / lungsen menuju tengah sanggul. Tarik dan
ikatakan pada sanggul, jepit dengan kuat.
g. Bentuk sanggul dan jepit pada bagian pinggir sanggul dan sematkan aksesoris
jebehan pada tempatnya.
4. SANGGUL SIPUT EKOR KERA (Riau) siput dalam bahasa bengkalis
berarti sanggul, Siput ekor kera arinya ekor kera, dipakai untuk upacara adat
harian. Perbedaan pemakaian ornamen sanggul Antaragadis yang keturunan raja
(Bangsawan) dengan rakyat biasa dapat dibedakan pada ornamen dan busananya.
Para bangasawan biasanya memakai ornamen yang berwarna emas dan untuk rakyat
biasa memakai warna perak atau bunga melur (Melati). Busana untuk bangsawan
warnanya kuning emas senada, semua busana terbuat dari songket Siak, kebanyakan
memakai PEAAK (geer) panjang kebaya 10 cm dari atas lutut.
- Ornamen/perhiasan sanggul terdiri dari: a. Jurai pendek 5 atau 7 untaian (1
buah) panjang jurai 11/2 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke
bawah. b. Tusuk paun (ringgit) 3 buah dipasang pada tengah siput. c. Kembang
Malur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan 2 buah putih di bawah yang
segar atau imitasi, dari saten dipakai pada siput sebelah kiri sebanyak 5 buah.
- Peralatan yang digunakan a) Sisir sasak. b) Sikat rambut. c) Tali pengikat.
d) Hair spray. e) Jepit lidi. f) Jepit bebek. g) Tempat sisir. h) Cemara 80-100
cm. i) Harnet kasar dan halus.
- Cara membuat : a. rambut dibagi menjadi dua bagian, dengan bagian depan
disask sesuai dengan bentuk wajah dan badan dan bagian belakang diikat agak ke
atas setinggi 7 jari dari hair line b. tambahkan cemara rambut 80/100 cm dengan
kuat, satukan dengan rambut asli dan pilin sampai licin c. arahkan pilinan
rambut ke kiri sepanjang kepalan tangan menuju ke atas pangkal rambut sehingga
membentuk angka 8 d. sisakan rambut arahkan ke bawah biarkan menjuntai dan
membentuk sawok ayam mengeram e. juntaian sisa rambut yang dibentuk ayam
mengeram tidak boleh mencapai kerah, hanya sampai pada dua jari diatas hair
line f. rapikan dengan hair net dan hairspray g. pasangkan aksesoris pada
tempatnya
5. SANGGUL PINGKAN (Sulawesi Utara). Propinsi Sulawesi utara terdiri
dari beberapa daerah, yang masing-masing masyarakatnya mempunyai pakaian adat
dan sanggul yang khas. Menjelang akhir abad ke 17, yaitu tahun 1690, di Tanah
Wangko, salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan Walian
Ambowailan (ambelan), yang bernama Pinkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai
rambut yang sangat panjang hingga mencapai lantai. Rambut itu selalu dikepang
(dicako). Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau ditaldimbu kun
(bahasa Tombulu) atau diwulu’kun (bahasa Tontemboan). Jadi, kreasi konde ini
berasal dari seorang gadis yang bernama Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19
ini makin disempurnakan.
- Aksesoris Sekuntum bunga mawar yang warnanya disesuaikan dengan warna pakaian
- Alat dan bahan: a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d)
jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair
spray j) cemara rambut 90-100 cm
- cara pembuatan: 1) sasak seluruh bagian rambut hingga agak mengembung, yang
besarnya disesuaikan bentuk wajah serta badan 2) sisir semua ke arah belakang,
hingga tengkuk 3) pada bagian hairline belakang rambut dibagi menjadi dua
bagian kiri dan kanan, ikat 4) apabila rambutnya panjnag kepanglah rambutnya,
apabila rambutnya pendek pasangkan kepangan rambut, ikat kuat 5) putarkan kepangan
tersebut , membentuk pusaran rambut, lakukan pada bagian lainnya 6) kencangkan
dengan harnal dan jepit, rapikan dengan hair spray 7) pasangkan bunga mawar di
sebelah kiri 8) putaran kepangan rambut akan terlihat dari depan
6.
SANGGUL PUSUNG TAGEL (Bali) pusung tagel adalah
sanggul yang dipakai oleh wanita yang telah bersuami. Pusung tagel bagian kiri
disebut penyawat, sanggul yang berbentuk bulatan dinamakan batun pusungan yang
terletak di seeblah kanan penyawat adalah tagelan.
- Aksesoris: a. sisir/ mahkota diletakkan di atas penyawat/ lungsen, yang
berguna untuk mengikat sanggul b. bunga cempaka satu tangkai diletakkan di atas
mahkota c. bunga kantil/ cempaka yang diletakkan pada bagian kanan dan kiri
pusungan d. bunga semanggi dipasangkan disebelah / disamping butun pusungan e.
kompyong (sekumpulan bunga hidup, dahlia, kamboja) yang dipasang pada sebelah
kanan tagelan
- alat dan bahan: a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d)
jepit hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair
spray j) cemara rambut 90-100 cm
- langkah kerja: a. rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian lungsen,
bagian depan dan bagian belakang b. bagian depan disasak berbentuk sunggaran
(seperti sanggul jawa) namun lebih kecil c. bagian belakang rambut diikat kuat
dengan karet, letaknya pas di tengah kepala bagian belakang (lima jari dari
batas rambut) pasangkan cemara 100-120cm dengan kuat d. pilin sedikit rambut
cemara dengan rambut asli, kemudian bentuk lingkaran / batun pusungan dengan
cara memutarkan rambut kekiri bawah dan naik ke kanan atas e. ujung rambut
sebelah kanan sebatas bahu ditekuk kembali ke atas dengan cara menempelkan
tekukan itu disebelah kanan bagian kepala dan bentuknya lebih besar dari batun
pusungan, inilah yang disebut tagelan. Sisakan rambut diselipkan pada pangkal
sanggul f. kemudian tarik lungsen dan ikatkan pada tengah sanggul/ pangkal
sanggul, jepit dengan kuat g. letakkan aksesoris pada tempatnya
7. SANGGUL TIMPUS (Batak) Pengertian
sanggul timpus Seperti namanya, timpus ‘membungkus’, selain bertujuan merapikan
rambut, sanggul ini berfungsi sebagai penyimpanan alat-alat yang sangat perlu,
misalnya daun sirih. Daun sirih inilah yang menjadi hiasan rambut atau sanggul
itu. Selain sirih berfungsi mengencangkan konde, juga dipakai berbagai ragam
peniti. Bagi orang berada, alat pengencang konde itu dapat berupa peniti (tusuk
konde) yang terbuat dari emas atau perak, sedangkan bagi orang yang kurang
berada dapat mempergunakan tusuk konde yang terbuat dari tulang atau duri
landak.
- Aksesoris : a. gondang-gondang sebanyak satu buah / dua buah yang terbuat
dari mas, perak, tulang/tamduk kerbau yang berguna untuk mengencangkan sanggul
b. daun sirih sebanyak 3 lembar, diletakkan pada bagian atas sanggul
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit
hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray
j) cemara rambut 90-100 cm
- cara membuat: a) sisir rambut, belah rambut bagian depan menjadi dua bagian,
kiri dan kana dimulai dari hair line bagian depan menuju puncak kepala b)
sisirlah bagian tersebut kemudian rapikan dengan hair spray. c) Satukan dua
bagian depan tersebut dengan bagian belakang, arahkan menuju sisi kepala bagian
kanan tepat 2-3 jari di belakang telinga kanan d) Pegang pangkal rambut,
kemudian putarkan rambut seperti pusaran, hingga kencang e) Pusaran tersebut
lalu diputar ke bawah dan diselipkan dibawah rambut, hingga seluruhnya masuk di
bawah rambut, hingga terbentuk tonjolan pada bagian atasnya f) Lipat tiga
lembar daun sirih sedemikian rupa dan pasangkan di atas sanggul, pasangkan
gondang-gondang sebagai penguat sanggul
8. SANGGUL GELUNG MALANG (Palembang) Sanggul
daerah Palembang, Sumatera Selatan disebut Gelung Malang. Sejarah sanggul
Gelung Malang Sejak dimulainya perluasan daerah jajahan Kerajaan Majapahit,
dengan panglima perangnya yang terkenal Mahapatih Gajah Mada, antara lain ke
daerah Sumatera pada kira-kira abad XIV, secara tidak langsung mengakibatkan
adanya pengaruh seni atau kebudayaan Jawa terhadap kehidupan masyarakat.
Kebudayaan yang ditinggalkan oleh laskar Kerajaan Majapahit ini tetap hidup
sehingga seolah-olah kebudayaan itu adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Pada
tanggal 21 Juni 1821 adalah hari terjadinya acara serah terima Pemerintah
Kerajaan Sriwijaya kepada Pemerintah Hindia Belanda. Juah sebelum itu
Pemerintah Kerajaan Sriwijaya sudah mempunyai tata cara adat dan seni budaya
tersendiri yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya tata busana, perawatan
badan dan keluarganya. Jika berpergian ia hanya berhias secara sederhana,
misalnya hanya mengenakan baju kurung biru tua, selain sarung dan selendang
sebagai penutup kepala, serta perhiasan sekedarnya. Sanggul malang adalah
sanggul wanita yang mencerminkan pengaruh kebudayaan Sriwijaya dan kebudayaan
asing lainnya, antara lain dari Tiongkok dan India, yang sudah ada pada waktu
itu. Sanggul malang berasal dari kebudayaan Jawa yang dibawa oleh laskar
Majapahit. Hiasan sanggul ini terbuat dari kertas, seperti pada kebudayaan Cina
dan untaian bunga hidup seperti pada kebudayaan India. Pada masa Kerajaan
Sriwijaya, sanggul malang ini umumnya hanya dipakai oleh permaisuri,
putri-putri keluarga raja, serta kaum bangsawan dari lingkungan istana. Orang
awam tidak dapat begitu saja memakai tata rias rambut dengan sanggul malang.
Seorang gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara munggah, bersama
mempelai pria, ia mendapat penghormatan atau penobatan menjadi sepasang warga
negeri yang mempunyai tanggung jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung,
kedua mempelai diberi gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya
sejak kecil. Pada waktu itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai
sanggul gelung malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya
dipakai pada acara tertentu atau acara resmi. Sanggul ini dinamakan gelung
malang karena letaknya yang horizontal (malang) dan tinggi di atas puncak
kepala.
- Aksesoris: a. kembang goyang 5 buah b. tusuk cempako sebanyak 2 buah,
bentuknya seperti binga cempaka diselipkan pada sisi kiri dan kanan sanggul c.
sisir berhias yang diletakkan di depan sanggul d. hiasan tambahan yang terbuat
dari bunga ketas berwarna merah/ merah muda yang diselipkan pada lubang
sanggul. Biasa juga digunakan bunga-bunga hidup
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit
hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray
j) cemara rambut 90-100 cm
- Cara membentuk sanggul Gelung Malang a. sisirkan seluruh rambut menuju puncak
kepala, ikatkan dengan kuat b. pasangkan cemara, satukan rambut asli dengan
cemara. Pilin dengan kuat dan halus c. bentuk sanggul menyerupai angka delapan.
Dengan memulai lingkaran sebelah kiri terlebih dahulu d. pegang pangkai rambut,
arahkan ujung rambut ke sebelah kanan, kemudian tarik rambut menuju sisi kiri
lalu lanjutkan menuju atas pangkal rambut, sisa rambut diarahkan ke bawah mulai
dari pangkal menuju atas kembali sehingga membentuk ikatan e. rapikan rambut
dengan harnal, jepit dan hair net, pasangkan aksesoris
9. SANGGUL SIMPOLONG TATTONG (Bugis,
Sulawesi Selatan) Simpolong artinya
‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk tanduk.
Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku Bugis penganut
agama Islam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap binatang yang
mempunyai kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken Stammaen
dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan yang tinggi dalam
masyarakatnya. Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk tanduk
ini dapat diartikan sebagai penghargaan kepada pengantin. Simpolong tattong
adalah sanggul pengantin suku Bugis.
- Aksesoris a. bunga sibali/ pattodo sibali yaitu bunga yang terbuat dari emas
dan diletakkan pada kanan dan kiri sanggul b. bunga mawar, aster, melati (
bunga setaman) yang terdiri dari lima warna, diletakkan kanan dan kiri sanggul
sebelah bawah c. kembang pinang goyang yang terbuat dari emas banyaknya
tergantung dari tingkat social , bagi bangsawan 9 buah, masyarakat biasa 3- 5
buah d. patinra/ bando yang tebuat dari emas dan berbentuk bunga-bunga e.
kuntum melati yang diletakkan di depan bando, baris pertama sebanyak 5 kuntum,
baris kedua sebanyak 7 kuntum
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit
hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray
j) cemara rambut 90-100 cm
- langkah kerja 1) rambut ditarik ke belakang dan sisakan rambut untuk
lungsen2) ikat rambut dengan jarak 5 jari dari hair line belakang, pasangkan
cemara 3) pada rambut ikatan rambut asli dipisahkan dari cemara dan dibagi
menjadi dua bagian kanan dan kiri. 4) Pilin rambut cemara dan ukur sepanjnag
satu jengkal, kemudian rambut cemara dilipat dan dililitkan ke bawah hingga
dapat berdiri, sisa cemara rambut dililitkan dan diikat pada pangkal sanggul 5)
Bagian rambut asli dililitkan pada pangkal sanggul, sisa dari rambut asli
dijadikan bukle pada kiri kanan sanggul. 6) Tarik lungsen dan ikatkan pada
puncak sanggul 7) Pasangkan aksesoris
10. SANGGUL DENDENG (Kalimantan Barat) Salah
satu sanggul dari daerah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang
adalah sanggul dendeng atau biasa juga disebut sanggul lipat pandan. Kata
dendeng berarti ‘terpampang’. Asal-usul sanggul ini hingga sekarang belum
jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk sanggul yang dikenakan oleh wanita Dayak
yang beragama Islam. Informasi dari para tetua, bahwa dahulu kala di daerah Kabupaten
Ketapang ada keturunan raja-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu
keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir
Panembahan ini masih menggunakan sanggul dendeng. Pada masa itu sanggul dendeng
hanya dipakai pada upacara-upacara tertentu, misalnya upacara pengantin haid,
yaitu upacara bagi seorang gadis keturunan raja atau Panembahan yang baru
pertama kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan atau dinikahkan.
Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah
Kabupaten Ketapang sekarang ini.
- alat dan bahan a) sisir sasak b) sisir penghalus c) jepit bebek besi d) jepit
hitam e) harnal baja f) harnal halus g) karet gelang h) hair net i) hair spray
j) cemara rambut 90-100 cm
- Cara membentuk sanggul Untuk membentuk sanggul dendeng diperlukan rambut yang
panjang. Bagi wanita yang berambut pendek sanggul dendeng dapat dibentuk dengan
mempergunakan cemara, yang panjangnya kurang lebih 80 cm. Langkah-langkah
membentuk sanggul adalah: a) Cara memasang cemara adalah rambut asli disisir
rapi ke belakang, lalu diikat menjadi satu yang tempatnya kira-kira di atas
pusat kepala. Cemara disatukan denganrambut asli, lalu dibuat tekukan yang agak
lonjong ke atas kiri, kemudian ditekukkan lagi ke arah kanan hingga berbentuk
pita. b) Sisa ujung cemara dilipat ke arah tengah dengan cara memasukkannya ke
kiri dan ke kanan, kemudian diikat dengan kuat, sepeti gambar berikut.
Akhirnya, rambut itu akan berbentuk pita dan sekaligus akan berbentuk lubang dibagian
kanan dan kirinya; letak sanggul tegak,tidak rebah atau tidur.
- Hiasan sanggul. Agar sanggul terlihat cantik dan indah perlu diberi hiasan
sebagai berikut: a. Pada lubang sanggul kanan dan kiri diletakkan mogam, yaitu
sejenis daun pandan yang dipotong secukupnya dan bagian tengahnya dilipat
memanjang, lalu dijahitkan (ditempel) bunga melati disekeliling pinggir daun
pandan itu. Mogam itu sebanyak 4 buah dan diletakkan dibagian depan, belakang
dan kiri kanan lubang sanggul. b. Di tengah sanggul bagian belakang diletakkan
rangkaian bunga melati sebanyak 7 rangkai. c. Pada sanggul disematkan bunga
goyang Kalimantan, yang terdiri dari 3 buah bunga tertai bertingkat 3 atau 5
buah bunga goyang.
DOWNLOAD MAKALAH LENGKAPNYA DISINI
0 Comment to "Jenis-Jenis Sanggul dari Berbagai Daerah"
Post a Comment