Tuesday, February 20, 2018

Makalah Maraknya Perilaku Gangster di Kalangan Remaja

MAKALAH PKN
MARAKNYA PERILAKU GANGSTER DI KALANGAN REMAJA



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Dalam memenuhi tugas membuat Makalah tentang ketakutan masyarakat terhadap gangster, maka saya susun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya bermaksud agar pembaca mengerti dan berhati-hati terhadap adanya gangster. Dari keinginan itu saya penulis membuat Makalah ini semaksimal mungkin dimulai dari banyaknya pendapat masyarakat terhadapap adanya gangster . Kami juga ingin bermaksud untuk memberikan informasi tentang keberadaan tempat di sekitar JABODETABEK yang sering menjadi tempat yang sering di atangi gangster.

1.2       Identifikasi Masalah
 Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain :
1.           Pengertian Gangster
2.           Faktor penyebab tumbuhnya gangster
3.           Dampak dari gangster
4.           Solusi pencegahan gangster

I.3 Perumusan Masalah
1.           Apa itu gangster?
2.           Apa penyebab munculnya gangster?
3.           Apa dampak buruk dari gangster?
4.           Bagaimana solusi mengatasi gangster?

I.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah menyampaikan bagaimana keresahan masyarakat terhadap gangster di dalam kehidupan masyarakat. Agar pembaca mengetahui keadaan dampak buruknya gangster terhadap masyarakat. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati lagi mengenai keberadaan para gangster.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gengster
 Pengertian gengster adalah sekumpulan pemuda memiliki hobi bersepeda motor yang membuat kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama sama baik tujuan konvoi maupun touring dengan sepeda motor. pengertian geng motor ini sebenarnya berawal dari sebuah kecenderungan hobi yang sama dari beberapa orang, namun belakangan gengster semakin meresahkan masyarakat. Pengertian gengster memang melekat dengan kekerasan, hal ini karena beberapa geng motor belakangan telah berubah dari kumpulan hobi mengendarai motor menjadi hobi menganiaya orang, hingga hobi melakukan aksi perampokan. Gengster awalnya berkembang di kota bandung, namun sekarang gengster bisa kita temukan hampir di setiap kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan bahkan merembet ke kota-kota kecil seperti kediri, malang, siantar dan sebagainya. Geng berarti sebuah kelompok atau gerombolan remaja yang dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya dikenal dengan sebutan gengster. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris, gangster. Gangster atau bandit berarti suatu anggota dalam sebuah kelompok kriminal (gerombolan) yang terorganisir dan memiliki kebiasaan urakan dan anti-aturan. Dan gengster sendiri dilandasi oleh aktivitas kesenangan di atas motor. Umumnya keberadaan mereka ada di setiap kota besar dan perilakunya telah menjadi penyakit sosial yang akut. Ada sebagaian mahasiswa yang saya wawancarai dia menyebutkan gangster itu anak-anak muda yang suka nongkrong dan sukanya meresahkan masyarakat.

2.2 Factor penyebab munculnya sebuah Gengster
Pertama, faktor pendorong yaitu psikologi anak-anak muda yang senang bergerombol, dan membentuk geng karena memiliki kesamaan hobi. Kedua faktor penarik, dimana ruang atau kanal untuk menyalurkan hobi atau aktivitas anak-anak muda tersumbat. Sehingga, yang muncul adalah kegiatan yang destruktif, dan kontraproduktif dengan perkembangan psikologi remaja,"       Ketiga, lanjut dia, adalah vakumnya hukum atau lambannya respon dari aparat Kepolisian. Menurutnya, kemunculan geng motor tidak secara tiba-tiba. Namun, butuh waktu panjang untuk berproses, berkonsolidasi untuk menjadi sebuah kelompok yang eksis.
2.3 Dampak dari Gengster
Dampak Positif
 gengster terhadapa para pelajar.
                     Bisa tolong menolong kalau ada apa kepada kita
                     Bisa tukaran pikiran
                     menghilakan rasa bosan
Dampak positif gengster terhadap pelajar adalah karena ingin memperbanyak teman tongkrongan untuk seru-seruan dan dapat berbagi pengalaman khususnya dalam bidang otomotif , sehingga dengan banyak teman senantiasa rasa jenuh terhadap banyaknya persoalan internal yang sedang di alami dan yang paling penting adalah bila terjadi suatu pertikaian dengan remaja lain yang bukan dari geng tersebut semua anggota wajib membantu yang bertikai dan menjadikan masalah tersebut menjadi masalah bersama, sehingga beban masalah itu tidak di hadapi sendiri melainkan di hadapi secara bersama- sama.

 Dampak negatif gengster terhadap para pelajar
 •          Bisa mencelakakan orang orang lain.
 •          Bisa menimbulkan tindakan kriminalitas.
 Dampak Negatif yang ditimbulkan adalah menimbulkan tindakan kekerasan jika mereka tidak dapat mengontrol emosi dalam suatu masalah, bahkan diantara mereka ada yang merasa paling hebat apabila mereka menyelesaikan suatu masalah dan tidak memilik rasa kerja sama sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara geng motor itu sendiri. Selain itu, dampak negatifnya adalah apabila ada suatu masalah di gengster tersebut, akan membuat lalu lintas terganggu, dan juga dapat menimbulkan keresahan masyarakat apabila gengster tersebut melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif.

2.4 Solusi Pencegahan Geng Motor
Lalu siapakah yang paling bertanggunjawab untuk membendung perilaku negatif gengster? dan bagaimakah cara mengatasinya. Berdasarkan pandangan sosiologi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Perilaku menyimpang harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Dengan demikian, perilaku menyimpang seorang remaja harus dirunut dari bagaimana orang tua mempersiapkan memberi bekal dalam usia dini agar seorang anak siap bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas. Keluarga merupakan institusi pertama yang seharusnya memberikan pendidikan terkait dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang kuat. Kalau orang tua, tidak cukup waktu untuk memberikan bekal nilai-nilai agama misalnya, orangtua bisa bekerjasama dengan tokoh ulama atau ustadz untuk secara teknis memberikan pendidikannya. Kerjasama orang tua dengan pihak sekolah sangat diperlukan, untuk memberikan atau mengisi waktu luang anak seusai jam pelajaran. Menurut Cohen dan Felson (dalam Junger, 1990) mengemukakan dalam opportunity theory bahwa, Jika anda memberikan kesempatan kepada remaja untuk melakukan pelanggaran sebagian besar dari mereka pasti akan melakukannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya pihak orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah untuk memberikan kegiatan di luar sekolah dengan porsi yang tepat. Demikian juga pendampingan dari pihak penegak hukum, remaja jangan diberi kesempatan untuk melakukan pelanggaran, kalau geng motor telah melakukan tindakan kriminal atau melanggar hukum, hal tersebut harus diberi sanksi, dimana penyelesaiannya sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa dan tentu saja memperhatikan HAM anak dan undang-undang yang berlaku. Peran pemerintah sangat penting di dalam keterlibatan proses perkembangan komunitas remaja dengan memperbaiki ruang sosial dan fisiknya, serta mengadakan patroli setiap malam ataupun mengunjungi daerah-daerah rawan gangster.           ataupun banyaknya anak muda yang menggerakkan komunita remaja menjadi pekerja-pekerja sosial di luar waktu sekolahnya seperti mengikuti organisasi-organisasi yang disediakan oleh sekolahnya membangun fasilitas-fasilitas fisik dan program rekreasi seperti sarana olah raga, seni, ruang baca, dan lainnya di setiap wilayah yang disinyalir populasi komunita remajanya besar, beserta dengan program kegiatan keremajaannya yang rutin. Tentunya apapun bentuk program pengembangan ruang sosial dan fisik bagi komunitas remaja, yang terpenting adalah bagaimana mampu menciptakan kondisi komunitas remaja yang bersahabat dan merasa banyak hal yang dapat dilakukan untuk lingkungan sosialnya. Sehingga remaja merasakan bahwa komunitanya merupakan lingkungan sosial yang positif dengan dasar pertemanan.

wawancara 1
saya: apa yang anda ketahui tentang gengster?
ayuni: orang yang suka nongkrong gak ada gunanya, nyusahin masyarakat
saya: pendapat anda tentang adanya kemunculan gengster akhir-akhir ini?
ayuni: meresahkan masyarakat lah, jadi gak berani keluar malam kan.
saya: menurut anda dampak buruk kemunculan gengster?
ayuni: banyaknya orang yang berkorbanan karna ulah mereka
saya: adakah kekhawatiran orang tua apabila anda melewati jalan yang rawan gengster?
ayuni: pastilah ada
saya: menurut anda solusi mengatasi gengster apa?
ayuni: patroli, terus di babat-babatin tuh yang suka nongkrong gak jelas
saya: ok makasih atas wawancaranya sodari ayuni
ayuni: iya sama-sama.

wawancara 2
saya: apa yang anda ketahui tentang gengster?
marita: geng motor yang emm... suka bacokin orang
saya: apa pendapat anda tentang kemunculan gengster akhir-akhir ini?
marita: meresahkan warga, khusus nya yang di sekitar sepi emm... jadi orang-orang yang hanya lewat merata waspada setiap berkendara.
saya: adakah kekhawatiran orang tua jika anda pulang malam?
marita: pastinya ada khawatir cuma kalo saya sendiri emm... tidak terlalu di khawatirkan sekali jika saya pulangnya di temani oleh teman-teman saya.
saya: pendapat anda cara mengatasi gengster bagaimana?
marita: solunya hmm... untuk para aparat keamanan untuk mengamankan daerah yang rawan gengster terus untuk warga agar kontribusi dalam hmm.. memberantas gengster misalnya kaya patroli yaa semacam itu.
saya: dampak negatif dan positif menurut anda gimana?
marita: untuk dampak negatifnya emm... bikin orang-orang resah dan yang tadi orang tua khawatir. dampak positifnya menurus saya orang-orang yang dulunya suka pacaran malam-malam sekarang udah mulai gak ada ya
saya: mungkin anda lebih mendoa kan ya agar yang pacaran engga ada wkwk, apa anda jomblo?
marita: ya mungkin seperti itu lah wkwkwk
saya: ok makasih atas waktunya
marita: iya sama-sama
  
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
 Gengster remaja yang dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya dikenal dengan sebutan gengster. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris, gangster. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari adanya gerombolan gangster tersebut diantaranya yaitu bisa mencelakakan orang orang lain, bisa menimbulkan tindakan kriminalitas dan tindakan-tindakan membahayakan lainnya.

3.2       Saran
 Sebaiknya untuk para pengguna jalan ataupun yang memliki kendaraan bermotor harus lebih waspada lagi apalagi hendaknya melakukan perjalanan tengah malam dan hanya sendirian karena momen seperti itulah bisa saja dimanfaatkan oleh oknum gangster tersebut.
  

Daftar pustaka

  http://ninisasachacha.blogspot.co.id/2013/11/geng/motor.html

loading...

Share this

2 Responses to "Makalah Maraknya Perilaku Gangster di Kalangan Remaja"