MAKALAH PKN
MARAKNYA PERILAKU GANGSTER DI KALANGAN REMAJA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dalam
memenuhi tugas membuat Makalah tentang ketakutan masyarakat terhadap gangster,
maka saya susun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya bermaksud agar pembaca
mengerti dan berhati-hati terhadap adanya gangster. Dari keinginan itu saya
penulis membuat Makalah ini semaksimal mungkin dimulai dari banyaknya pendapat
masyarakat terhadapap adanya gangster . Kami juga ingin bermaksud untuk
memberikan informasi tentang keberadaan tempat di sekitar JABODETABEK yang
sering menjadi tempat yang sering di atangi gangster.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan,
maka identifikasi masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain :
1.
Pengertian Gangster
2.
Faktor penyebab tumbuhnya gangster
3.
Dampak dari gangster
4.
Solusi pencegahan gangster
I.3
Perumusan Masalah
1.
Apa itu gangster?
2.
Apa penyebab munculnya gangster?
3.
Apa dampak buruk dari gangster?
4.
Bagaimana solusi mengatasi gangster?
I.4
Maksud dan Tujuan
Maksud
dari penulisan makalah ini adalah menyampaikan bagaimana keresahan masyarakat
terhadap gangster di dalam kehidupan masyarakat. Agar pembaca mengetahui
keadaan dampak buruknya gangster terhadap masyarakat. Tujuan dari karya tulis
ini adalah untuk menyampaikan bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati lagi
mengenai keberadaan para gangster.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Gengster
Pengertian gengster adalah sekumpulan pemuda
memiliki hobi bersepeda motor yang membuat kegiatan berkendara sepeda motor
secara bersama sama baik tujuan konvoi maupun touring dengan sepeda motor.
pengertian geng motor ini sebenarnya berawal dari sebuah kecenderungan hobi
yang sama dari beberapa orang, namun belakangan gengster semakin meresahkan
masyarakat. Pengertian gengster memang melekat dengan kekerasan, hal ini karena
beberapa geng motor belakangan telah berubah dari kumpulan hobi mengendarai
motor menjadi hobi menganiaya orang, hingga hobi melakukan aksi perampokan.
Gengster awalnya berkembang di kota bandung, namun sekarang gengster bisa kita
temukan hampir di setiap kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan bahkan merembet
ke kota-kota kecil seperti kediri, malang, siantar dan sebagainya. Geng berarti
sebuah kelompok atau gerombolan remaja yang dilatarbelakangi oleh persamaan
latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya dikenal dengan sebutan
gengster. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris, gangster. Gangster atau
bandit berarti suatu anggota dalam sebuah kelompok kriminal (gerombolan) yang
terorganisir dan memiliki kebiasaan urakan dan anti-aturan. Dan gengster
sendiri dilandasi oleh aktivitas kesenangan di atas motor. Umumnya keberadaan
mereka ada di setiap kota besar dan perilakunya telah menjadi penyakit sosial
yang akut. Ada sebagaian mahasiswa yang saya wawancarai dia menyebutkan
gangster itu anak-anak muda yang suka nongkrong dan sukanya meresahkan
masyarakat.
2.2
Factor penyebab munculnya sebuah Gengster
Pertama,
faktor pendorong yaitu psikologi anak-anak muda yang senang bergerombol, dan
membentuk geng karena memiliki kesamaan hobi. Kedua faktor penarik, dimana
ruang atau kanal untuk menyalurkan hobi atau aktivitas anak-anak muda
tersumbat. Sehingga, yang muncul adalah kegiatan yang destruktif, dan
kontraproduktif dengan perkembangan psikologi remaja," Ketiga, lanjut dia, adalah vakumnya hukum
atau lambannya respon dari aparat Kepolisian. Menurutnya, kemunculan geng motor
tidak secara tiba-tiba. Namun, butuh waktu panjang untuk berproses,
berkonsolidasi untuk menjadi sebuah kelompok yang eksis.
2.3
Dampak dari Gengster
Dampak
Positif
gengster terhadapa para pelajar.
•
Bisa tolong menolong kalau ada apa
kepada kita
•
Bisa tukaran pikiran
•
menghilakan rasa bosan
Dampak
positif gengster terhadap pelajar adalah karena ingin memperbanyak teman
tongkrongan untuk seru-seruan dan dapat berbagi pengalaman khususnya dalam
bidang otomotif , sehingga dengan banyak teman senantiasa rasa jenuh terhadap
banyaknya persoalan internal yang sedang di alami dan yang paling penting
adalah bila terjadi suatu pertikaian dengan remaja lain yang bukan dari geng
tersebut semua anggota wajib membantu yang bertikai dan menjadikan masalah
tersebut menjadi masalah bersama, sehingga beban masalah itu tidak di hadapi
sendiri melainkan di hadapi secara bersama- sama.
Dampak negatif gengster terhadap para pelajar
• Bisa
mencelakakan orang orang lain.
• Bisa
menimbulkan tindakan kriminalitas.
Dampak Negatif yang ditimbulkan adalah
menimbulkan tindakan kekerasan jika mereka tidak dapat mengontrol emosi dalam
suatu masalah, bahkan diantara mereka ada yang merasa paling hebat apabila
mereka menyelesaikan suatu masalah dan tidak memilik rasa kerja sama sehingga
menimbulkan kesenjangan sosial antara geng motor itu sendiri. Selain itu,
dampak negatifnya adalah apabila ada suatu masalah di gengster tersebut, akan
membuat lalu lintas terganggu, dan juga dapat menimbulkan keresahan masyarakat
apabila gengster tersebut melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif.
2.4
Solusi Pencegahan Geng Motor
Lalu
siapakah yang paling bertanggunjawab untuk membendung perilaku negatif
gengster? dan bagaimakah cara mengatasinya. Berdasarkan pandangan sosiologi,
perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil
dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Perilaku menyimpang harus dilihat
sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan
lingkungan sosialnya. Dengan demikian, perilaku menyimpang seorang remaja harus
dirunut dari bagaimana orang tua mempersiapkan memberi bekal dalam usia dini
agar seorang anak siap bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas.
Keluarga merupakan institusi pertama yang seharusnya memberikan pendidikan
terkait dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang kuat. Kalau orang tua,
tidak cukup waktu untuk memberikan bekal nilai-nilai agama misalnya, orangtua
bisa bekerjasama dengan tokoh ulama atau ustadz untuk secara teknis memberikan
pendidikannya. Kerjasama orang tua dengan pihak sekolah sangat diperlukan,
untuk memberikan atau mengisi waktu luang anak seusai jam pelajaran. Menurut
Cohen dan Felson (dalam Junger, 1990) mengemukakan dalam opportunity theory
bahwa, Jika anda memberikan kesempatan kepada remaja untuk melakukan
pelanggaran sebagian besar dari mereka pasti akan melakukannya. Oleh karena
itu, sudah seharusnya pihak orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah untuk
memberikan kegiatan di luar sekolah dengan porsi yang tepat. Demikian juga
pendampingan dari pihak penegak hukum, remaja jangan diberi kesempatan untuk
melakukan pelanggaran, kalau geng motor telah melakukan tindakan kriminal atau
melanggar hukum, hal tersebut harus diberi sanksi, dimana penyelesaiannya
sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan
melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa dan tentu saja memperhatikan HAM
anak dan undang-undang yang berlaku. Peran pemerintah sangat penting di dalam
keterlibatan proses perkembangan komunitas remaja dengan memperbaiki ruang
sosial dan fisiknya, serta mengadakan patroli setiap malam ataupun mengunjungi
daerah-daerah rawan gangster. ataupun
banyaknya anak muda yang menggerakkan komunita remaja menjadi pekerja-pekerja
sosial di luar waktu sekolahnya seperti mengikuti organisasi-organisasi yang
disediakan oleh sekolahnya membangun fasilitas-fasilitas fisik dan program
rekreasi seperti sarana olah raga, seni, ruang baca, dan lainnya di setiap
wilayah yang disinyalir populasi komunita remajanya besar, beserta dengan
program kegiatan keremajaannya yang rutin. Tentunya apapun bentuk program
pengembangan ruang sosial dan fisik bagi komunitas remaja, yang terpenting
adalah bagaimana mampu menciptakan kondisi komunitas remaja yang bersahabat dan
merasa banyak hal yang dapat dilakukan untuk lingkungan sosialnya. Sehingga
remaja merasakan bahwa komunitanya merupakan lingkungan sosial yang positif
dengan dasar pertemanan.
wawancara
1
saya: apa yang anda
ketahui tentang gengster?
ayuni: orang yang suka
nongkrong gak ada gunanya, nyusahin masyarakat
saya: pendapat anda
tentang adanya kemunculan gengster akhir-akhir ini?
ayuni: meresahkan
masyarakat lah, jadi gak berani keluar malam kan.
saya: menurut anda
dampak buruk kemunculan gengster?
ayuni: banyaknya orang
yang berkorbanan karna ulah mereka
saya: adakah
kekhawatiran orang tua apabila anda melewati jalan yang rawan gengster?
ayuni: pastilah ada
saya: menurut anda
solusi mengatasi gengster apa?
ayuni: patroli, terus
di babat-babatin tuh yang suka nongkrong gak jelas
saya: ok makasih atas
wawancaranya sodari ayuni
ayuni: iya sama-sama.
wawancara
2
saya: apa yang anda
ketahui tentang gengster?
marita: geng motor yang
emm... suka bacokin orang
saya: apa pendapat anda
tentang kemunculan gengster akhir-akhir ini?
marita: meresahkan
warga, khusus nya yang di sekitar sepi emm... jadi orang-orang yang hanya lewat
merata waspada setiap berkendara.
saya: adakah
kekhawatiran orang tua jika anda pulang malam?
marita: pastinya ada
khawatir cuma kalo saya sendiri emm... tidak terlalu di khawatirkan sekali jika
saya pulangnya di temani oleh teman-teman saya.
saya: pendapat anda
cara mengatasi gengster bagaimana?
marita: solunya hmm...
untuk para aparat keamanan untuk mengamankan daerah yang rawan gengster terus
untuk warga agar kontribusi dalam hmm.. memberantas gengster misalnya kaya
patroli yaa semacam itu.
saya: dampak negatif
dan positif menurut anda gimana?
marita: untuk dampak
negatifnya emm... bikin orang-orang resah dan yang tadi orang tua khawatir.
dampak positifnya menurus saya orang-orang yang dulunya suka pacaran
malam-malam sekarang udah mulai gak ada ya
saya: mungkin anda
lebih mendoa kan ya agar yang pacaran engga ada wkwk, apa anda jomblo?
marita: ya mungkin
seperti itu lah wkwkwk
saya: ok makasih atas
waktunya
marita: iya sama-sama
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gengster remaja yang dilatarbelakangi oleh
persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya dikenal
dengan sebutan gengster. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris,
gangster. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari adanya gerombolan gangster
tersebut diantaranya yaitu bisa mencelakakan orang orang lain, bisa menimbulkan
tindakan kriminalitas dan tindakan-tindakan membahayakan lainnya.
3.2 Saran
Sebaiknya untuk para pengguna jalan ataupun
yang memliki kendaraan bermotor harus lebih waspada lagi apalagi hendaknya
melakukan perjalanan tengah malam dan hanya sendirian karena momen seperti
itulah bisa saja dimanfaatkan oleh oknum gangster tersebut.
Daftar
pustaka
http://ninisasachacha.blogspot.co.id/2013/11/geng/motor.html