Thursday, April 27, 2023

Resume Puasa

 RESUME : PUASA

 


A.      Hakikat Puasa

1.         Pengertian Puasa

Saum (puasa) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 187.

Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata caranya tetap sama.

2.      Macam-macam puasa

a.         Puasa fardu

1)        Puasa Ramadhan. Firman Alloh dalam QS.al-Baqarah: 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (QS.al-Baqarah:183)

2)        Puasa Qadla, mengganti puasa Ramadhan yang dotinggalkan. Firman Alloh dalam QS.al-Baqarah: 184

أَيَّاماً مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْخَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa dintara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wjib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu ) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu member makan seorng miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati menjalkan kebaikan, maka itu lebih baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS.al-Baqarah: 184).

3)        Puasa nadzar yaitu puasa yang dikerjakan karena nadzar untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT . Apabila puasa itu dinadzarkan maka wajiblah hukumnya .

4)        Puasa kafarat, yaitu sebagai akibat pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti:

·           Sumpah palsu 3 hari

·           Melakukan hubungan seks pada siang hari di bulan Ramadhan

·           Melakukan dhihar(Mengharamkan isteri dan mempersamakan istri dengan ibu sendiri)masing-masing 60 hari puasa terus-menerus.

5)       Puasa fidyah, yaitu pengganti dari kewajiban membayar dam karena melanggar peraturan ibadah haji yaitu pada 3 hari di kota suci dan 7 hari dinegeri sendiri sesuai dengan Firman Alloh QS.al-Baqarah: 196

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِفَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗتِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Alloh. Tetapi jika kamu terkepung (oelh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapatkan, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihan nya. Jika ada diantara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa,bersedekah, atau berqurban. Apabila kamu dalam keadaan aman , maka barang siapa mengerjkan umurah sebelum haji dia (wajib menyembelih)hadyu yang didapatkan . Tetapi jika dia tidak mendapatkannya,maka dia (wajib) berpuasa tiga (hari) setelah kamu kembali. Itu , bagi orang yang bukan penduduk Masjidilharam. Bertakwalah kepada Alloh dan ketahuilah bahwa Alloh sangat keras hukuman-Nya” (QS.al-Baqarah: 196)

b.        Puasa sunnah

1)        Puasa 3hari pada tiap tanggal 13,14,dan 15 bulan qomariah.

2)        Puasa Senin Kamis

3)        Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

4)        Puasa 6 hari bulan syawal

5)        Puasa Asyura (10 Muharram)

6)        Puasa Nabi Dawud (melakukan puasa selang)

 

 

c.         Puasa Haram

1)          Puasa terus menerus

2)          Puasa pada hari yang di haramkan yaitu, tasyri (11.12, dan 13 haji), hrai raya (1 syawal dan 10 haji) dan hari siqah (30 sya’ban)

3)          Puasa wanita yang sedang haid atau nifas

4)          Puasa sunah seorang istri yang tanpa izin suaminya ketika suami ada bersama istrinya

d.        Puasa Makruh

1)          Puasa Sunah dengan susah payah (sakit, perjalanan, dan lain – lain)

2)          Puasa sunah pada hari jum’at saja atau sabtu saja (kecuali kalau jum’at atau sabtu itu bertepatan dengan hari yang di sunahkan puasa)

 

B.       Mengapa Alloh Mewajibkan Puasa

Pelaksanaan ibadah puasa merupakan kewajiban yang di perintahkan Allah. Seperti firman Allah SWT :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Oleh karena itu puasa merupakan pertanggung jawaban langsung kepada Allah SWT atau ibadah yang menyangkut aspek hablum minallah, termasuk juga peribadatan yang lain yang menyangkut dengan puasa seperti niat, sikap mental dan perilaku tertentu, shalat sunnat dan tarawih, membaca dan mempelajari Al – Qur’an, yang umumnya dilakukan bersama – sama, maka puasa juga mempunyai akibat yang berhubungan antara manusia dengan manusia lain.

Alasan dan keutamaan mengapa wajib berpuasa:

1.        Karena Puasa Adalah Perintah Agama

Seseorang tidaklah layak beragama islam sampai ia menyerahkan diri dan menerima sepenuhnya agama islam, karena arti dari islam sendiri itu adalah “ menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah “. Sehingga segala bentuk perintah agama wajib diterima dan dilaksanakan termasuk diantaranya adalah puasa.

2.         Karena Puasa Adalah Rukun Islam

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu umar radhiallahu anhuma Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda   :

Islam dibangun diatas lima ( pondasi ) : Syahadat laa ilaaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ( bagi yang mampu ), dan berpuasa di bulan Ramadhan ) diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

3.        Karena Dengan Puasa Kita Bisa Bertakwa

Allah sendirilah yang memberikan jawaban ini kepada kita. Allah ta’ala berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى 

الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“ wahai orang – orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas  umat  – umat sebelum kalian agar kalian bertakwa “ ( Al Baqarah : 183 )

Dengan berpuasa terwujudlah hakekat takwa. Bagaimana tidak, sedangkan orang yang berpuasa menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasanya karena taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya, dengan ini terwujudlah takwa. Karena ia menaati perintah Allah berupa puasa, dan menjauhi larangan Nya yang berupa pembatal – pembatal puasa

4.       Agar Terhapus Dosa Dan Mendapat Banyak Pahala

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

 “ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )

Tidak hanya dihapusnya dosa, pahala yang tak terhingga pun didapat juga, sebagaimana dalam hadits qudsi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Allah ta’ala berfirman “ setiap amalan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, dan setiap kebaikan akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat, makanan, dan minumnya hanya karena untuk-Ku. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan : bahagia ketika ia berbuka, dan bahagia ketika ia bertemu dengan Rabb-nya, dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari bau misk “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim))”

 

5.        Agar Mudah Masuk Surga Dan Terhidar Dari Neraka

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“ sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu yang disebut sebagai Ar Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang – orang berpuasa dan tidak ada satupun yang masuk kecuali mereka. Tatkala ada yang menyeru “ manakah orang – orang yang berpuasa ? “ maka merekapun memasuki pintu tersebut dan tak ada yang masuk dari pintu tersebut selain mereka. Hingga apabila mereka telah memasukinya pintu tersebut akan ditutup dan tak ada lagi yang akan memasukinya “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )

Tidak hanya itu, orang yang gemar berpuasa akan terhindar dari adzab neraka. Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“ barangsiapa yang berpuasa satu hari fi sabilillah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun ( perjalanan ) “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )

6.         Karena Begitu Banyaknya Keutamaan Di Bulan Ramadhan

Allah ta'ala berfiman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan  (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda  ( antara yang hak dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185 )

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

 “apabila telah masuk bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu – pintu rahmat, sedangkan pintu – pintu neraka jahannam ditutup, dan setanpun dibelenggu “ (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan ini adalah lafadz Muslim) )

 

 

C.      Tujuan dan Fungsi Puasa

1.        Tujuan Puasa :

Tujuan puasa secara tegas dijelaskan dalam Alqur’an surah Al-Baqarah : 183 adalah untuk membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Alloh. Yakni menjalankan semua perintah Alloh dan menjauhi semua yang dilarang Alloh.

“Sesungguhnya seluruh amal anak adam itu untuk diri mereka sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk –Ku dan akulah yang akan membalasnya”(Hadis Qudsi)

2.      Ahli tafsir terkemuka , Muhammad Ali Asabuni mengatakan ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar.

a.          Puasa menjadi sarana pendidikan bagi manusia agar tetap bertaqwa kepada Alloh SWT

b.         Puasa merupakan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melaksanakan perintah Alloh SWT

c.          Puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan.

d.         Melatih untuk berbuat baik kepada orang lain.

e.          Melatih untuk bersabar

f.           Melatih mengendaliakan hawa nafsu

g.         Bermanfaat untuk kesehatan

 

D.      Makna Spiritual Puasa

Salah satu ajaran yang potensial untuk mengembalikan kesadaran spiritual manusia adalah ibadah puasa.Puasa adalah ajaran Tuhan yang sangat universal. Bagi kaum awam puasa adalah sebuah upacara ritual keagamaan yang hanya menekankan pada keabsahan secara lahiriyah yaitu tidak makan, minum,dan berhungan seksual.Akan tetapi bagi kaum spiritualis, maka dimensi puasa sangatlah luas.Ia mencakup semua hal yang terkait didalam kehidupannya.

Sesungguhnya agama memberikan pedoman agar seseorang dapat mengarungi kehidupan bersearah kepada kebaikan , maka di antara yang diajarkannya adalah dengan menahan hawa nafsunya. Sesorang harus mengrahkan kehidupan dengan mengembangkan nafsu mutmainnahnya atau nafsu yang membawa kepada kedamaian, ketenangan,kesabaran dan hal-hal baik lainnya.Seirama dengan hal itu maka nafsu amarah yang terwujud di dalam keangkaramurkaan,merasa paling berkuasa,merasa paling hebat dan segala nafsu yang terkait dengan keburukan harus dipangkas sesuai dengan kapasitas dirinya. Nafsu amarah ini yang di dalam banyak hal dapat membawa kepada perilaku buruk atau jahat. Nafsu amarah akan membawa kepada kerusakan diri, lingkungan, masyarakat dan juga bngsa.Jika makin banyak orang yang memiliki nafsu amarah, maka akan terjadi partentangan, rivalitas dan bahkan konflik. Kerusakan sebagai akibat perang sebenarnya dipicu oleh perilaku yang diarahkan oleh nafsu amarah in ini.Demikian pula nafsu lawwamah atau nafsu yang lebih mengedepankan kepada pemenuhan kebutuhan fisikal atau biologis.

Melalui puasa yang mengajarkan spiritual, maka manusia diajarkan agar menjadi manusia yang baik yaitu mengedepankan nafsu muthmainnah atau nafsu nafsu yang membawa kepada kedamaian, ketenangan, kesabaran dan hal-hal baik lainnya sesuai dengan futrah manusia yang sebenarnya juga menginginkan kebaikan.

 

E.       Puasa dan Pembentukan Insan Karakter

Puasa dapat membuat manusia menjadi:

1.         Mampu Memanajemen Diri

Anjuran untuk berbuka di awal waktu dan sahur di akhir waktu merupakan pembelajaran disiplin waktu. Seakan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi aktivitas sudah tercatat dalam fikiran setiap pribadi yang berpuasa, kegiatan apa saja yang akan dilakukan tiap jamnya sudah tertanam. Termasuk di dalamnya adalah juga mengendalikan diri (emosi) serta mengatur (menseting) otak untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan pada bulan puasa. Sehingga bisa menciptakan etos kerja tinggi karena semua waktu, tenaga, dan fikiran sudah direncanakan sejak awal agar tercapainya prinsip efektif dan efisien.

2.         Berbuat Jujur

Ibadah puasa merupakan ibadah individu yang hanya pelaku dan Allah-lah yang tahu apakah ia benar-benar puasa atau tidak. Jadi puasa adalah pendidikan bagi manusia untuk berbuat jujur (tidak munafiq) pada diri sendiri, orang lain, dan jujur pada Tuhannya

3.         Bertaqwa

Taqwa merupakan salah satu hasil yang diharapkan dari orang yang berpuasa, taqwa dapat diartikan takut pada Allah, karena Allah adalah dari segala sesuatu yang hanya wajib ditakuti sehingga dengan takut itu manusia akan taat pada Allah. Salah satu ciri orang bertaqwa adalah menepati janji, sabar, bersyukur,  dan berperilaku adil.

4.         Gaya Hidup Sederhana

Hidup sederhana bukan berarti tidak boleh menjadi orang kaya. Dengan hidup sederhana manusia tidak akan terjebak pada pola hidup materialistik, konsomerisme, dan cinta dunia secara berlebih

5.         Tahan Uji (Cobaan)

Salah satu cobaan bagi orang yang mengerjakan ibadah puasa adalah ketika ada orang lain yang meprovokasi, menyinggung perasaan, dan ada godaan-godaan lain yang tidak sengaja untuk menggoda orang berpuasa, misalnya ada acara iklan makanan dan minumanan, serta ketika kita melihat orang yang makan atau minum di tempat umum.

6.         Meneguhkan dalam Bersikap

Tegas dalam mengambil keputusan (konsisten, tidak plin-plan), siap menghadapi resiko, serta berkomitmen menjalani keputusan yang telah menjadi pilihan, yaitu memilih untuk tidak makan dan minum sehingga resiko yang harus dihadapi adalah rasa lapar.

 

 

 

REFERENSI

 

Alkaf, Idrus.2004.Ihtisar Hadits.CV Karya Utama : Surabaya       

 

Azra.Azyumardi.2002.Pendidikan Agama Islam.Departemen Agama RI : Jakarta HPT Muhammadiyah

 

Syihab.2001.Tuntunan Puasa Praktis.Bumi Aksara : Jakarta

 

Syarafuddin, dkk. 1995. Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Surakarta: LPPI UMS.

 

DOWNLOAD MAKALAH LENGKAPNYA DISINI

Download Format Word

 

 

loading...

Share this

0 Comment to "Resume Puasa"

Post a Comment