Thursday, March 8, 2018

Makalah Sejarah Peradaban Lembah Sungai Nil


MAKALAH SEJARAH
PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL


BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakatmanusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan , kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat".  Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.

Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah istilah "peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari "peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu." Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa".  masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki pembagian kerja; dankepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradabanmanusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya seuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.
  
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Peradaban sungai Mesir
Beberapa alasan menyebutkan bahwa peradaban kuno biasanya tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat di daerah yang berada di sekitar lembah sungai atau pantai. Ini karena sungai dan pantai merupakan prasarana perhubungan dengan bangsa lain, juga sungai dan pantai merupakan sumber kehidupan.
Peradaban sungai Mesir terletak di Lembah Sungai Nil. Bagi bangsa Mesir sungai Nil adalah sumber kehidupan dan pusat perhubungan antarbangsa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika peradaban Mesir kuno sangat maju dibanding dengan bangsa lain. Beberapa fakta yang menyebutkan bahwa mesir kuno telah memiliki kebudayaan yang tinggi, di antaranya sebagai berikut.
      1.      Pemerintahan
Bangsa Mesir sudah mengenal bentuk pemerintahan kerajaan. Adalah daerah Mesir Utara yang beribukota Memphis dengan raja Menes, yang pertama kali menjalankan bentuk pemerintahan kerajaan ini.
      2.      Kepercayaan
Bangsa Mesir percaya pada dewa-dewa (polytheisme). Mereka memuja banyak dewa, dengan Dewa Ra atau Dewa Matahari sebagai dewa tertinggi yang dipuja oleh sebagian besar masyarakat Mesir kuno. Bangsa Mesir juga percaya ada kehidupan baru setelah kematian. Oleh karena itu pada pada waktu pemakaman harta benda yang meninggal akan diikutsertakan.
3.      Bangunan
Bangunan bangsa Mesir dengan kemegahan dan misteri yang terkandung di dalamnya sampai saat ini masih bisa dinikmati dan membawa kekaguman tersendiri bagi masyarakat modern. Salah satu bangunan Mesir yang dimaksud tentu saja adalah Piramida. Bangunan dengan bentuk limas ini dibangun sejak dinasti ketiga untuk makam raja-raja Mesir.
      4.      Seni Patung
Bangsa Mesir meninggalkan seni patung yang sangat mengagumkan dengan ukuran yang besar-besar meskipun saat itu belum ditemukan alat-alat atau teknologi canggih seperti yang dimiliki zaman modern seperti sekarang ini. Seni patung Mesir menggambarkan dewa dewi maupun raja dan keluarganya. Seni patung Mesir berhubungan dengan bangunannya.

      5.      Seni Lukis
Media lukis yang dipakai Bangsa Mesir kuno adalah papyrus. Lukisan memiliki fungsi sebagai upacara pelengkap kematian atau upacara keagamaan. Bentuk lukisan Bangsa Mesir tidak memiliki perspektif, posisi manusia semuanya dengan posisi menyamping. Selain itu, Bangsa Mesir pun sudah mengenal karya sastra. ini terbukti dengan ditemuannya kitab talkin buatan Bangsa Mesir.

B. Peradaban Lembah Sungai Nil
Sejarah kebudayaan tertua di Benua Afrika dapat ditemukan di lembah sungai Nil. Peradaban Lembah Sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan kesuburan tanah di sekitar lembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal inilah yang menarik dan mendorong perhatian manusia untuk membangun kehidupan dan peradaban. Sungai Nil terletak di negara Mesir sekarang.
Peradaban Lembah Sungai Nil disebut juga dengan sebutan peradaban Mesir Kuno. Kebesaran dan kejayaan peradaban ini masih dapat dilihat dari bangunan-bangunan bersejarah yang banyak terdapat di Mesir saat ini seperti Piramida, Sphinx, dan Obelisk. Mesir merupakan sebuah wilayah yang terletak di Afrika bagian Utara dan memiliki letak yang strategis karena berada di jalur pertemuan antara Asia, Eropa, dan Afrika. Sungai Nil yang mengalir di negara ini merupakan sungai terpanjang di dunia. Sungai ini mengalir dari Afrika tengah melewati Mesir dan bermuara di Laut Tengah. Sungai Nil bersumber dari mata air yang terletak di daratan tinggi Afrika Timur. Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.
Ada empat negara yang dilewati Sungai Nil, yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia, dan Mesir. Herodotus menjuluki Mesir sebagai Hadiah dari Sungai Nil. Hal itu didasarkan dari fakta bahwa peradaban Mesir tumbuh dan berkembang karena kesuburan daerah-daerah di sekitar Sungai Nil. Setiap tahun, Sungai Nil selalu banjir yang membawa lumpur ke daratan Mesir. Banjir tersebut mengubah padang pasir yang gersang menjadi lembah- lembah yang subur. Lebar Lembah Sungai Nil itu berkisar antara 15-50 km. Pentingnya Sungai Nil bagi perkembangan Peradaban Mesir Kuno dapat dilihat dari kota-kota besar dan kuno Mesir seperti Kairo, Iskandaria, Abusir, dan Rosetta yang terletak di delta-delta muara Sungai Nil. Delta-Delta yang luas itu terletak di muara Sungai Nil dan tanahnya sangat subur. Sungai Nil yang besar dan panjang bukan hanya digunakan untuk sumber pertaniaan, tetapi juga dipakai untuk lalu lintas perdagangan dari dan keluar Mesir, serta jalur penghubung antara Laut Tengah dan daerah pedalaman.
  
C. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Bangsa Mesir terkenal memiliki teknologi dan kebudayaan yang tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan berbagai bangunan raksasa yang terdapat di Mesir. Selain itu, bangsa Mesir terkenal dengan berbagai penemuannya sebagai berikut.
  1. Kemampuan untuk membuat alat-alat rumah tangga, senjata, dan peralatan hidup lainnya dari tanah liat dan logam.
  2. Sistem penanggalan kalender yang sudah berdasarkan perhitungan perputaran bumi mengitari matahari. Sistem kalender yang seperti itu membagi 1 tahun menjadi 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 30 hari. Peredaran bulan selama 29 2 1 hari. Karena dianggap kurang tetap, kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari, dan lamanya setahun adalah 365 hari, yaitu 12 ×30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem solar).
  3. Kemampuan membuat perhiasan dari logam mulia dan gading
  4. Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri atas gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan, dan benda-benda. Setiap lambing memiliki makna. Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis. Tulisan hieratic atau tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli.
 D. Seni bangunan
  1. Piramida. Piramida adalah tempat yang digunakan untuk makam raja-raja Mesir yang terbuat dari batu yang disusun secara rapi dan menggunakan model punden berundak-undak. Di Kota Gizeh terdapat piramida yang berukuran tinggi 137 meter.
  2. Sphinx. Sphinx adalah patung manusia berkepala singa.
  3. Obelisk. Obelisk adalah tiang batu yang ujungnya runcing sebagai lambang pemujaan kepada roh. Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian
  4. Kuil. Untuk pemujaan terhadap dewa Amon-Ra, dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmosis III.
E. Sistem kepercayaan
Masyarakat Mesir Kuno menyembah beberapa dewa (politheisme) yaitu sebagai berikut.
  1. Dewa matahari yang disebut Amon (Mesir Selatan) dan Ra (Mesir Utara). Namun pada perkembangannya dewa matahari itu disebut Amon-Ra.
  2. Dewa peradilan di akhirat yaitu Dewa Osiris.
  3. Dewa Sungai Nil, yaitu Dewi Horus yang merupakan dewa kecantikan (Dewi Isis).
  4. Dewa Anubis, yaitu dewa kematian.
  5. Dewa Aris sebagai dewa kesuburan.
Masyarakat Mesir Kuno sudah mempercayai tentang kehidupan sesudah mati. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya mumi. Di balik mumi terkandung kepercayaan bangsa Mesir Kuno tentang kehidupan setelah mati. Masyarakat Mesir Kuno berkeyakinan bahwa selama jasadnya masih utuh, maka dia akan tetap hidup. Oleh karena itu, masyarakat berusaha untuk mengawetkan mayat agar dia tetap hidup abadi. Alasan masyarakat membuat mumi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindar dari kehendak dewa maut. Tetapi tidak semua masyarakat Mesir mayatnya diawetkan, biasanya mereka yang yang diawetkan adalah para bangsawan dan raja.
Mayat-mayat yang diawetkan itu disimpan di dalam piramida. Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir didasarkan pada pemahaman sebagai berikut:
  • Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam.
  • Dewa yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti Dewa Anubis atau yang memberi sumber kehidupan. Dengan taat menyembah pada dewa, masyarakat Lembah Sungai Nil mengharap jangan menjadi sasaran maut.
F. Masyarakat Sosial
Masyarakat Mesir Kuno terdiri atas beberapa lapisan masyarakat. Lapisan pertama terdiri atas para bangsawan, raja, dan pendeta mempunyai hak-hak istimewa. Golongan kedua yaitu masyarakat kelas menengah yang umumnya terdiri atas pedagang kaya dan pemilik tanah, dan lapisan ketiga terdiri atas rakyat biasa, yaitu para petani dan buruh serta budak. Dengan demikian, sebutan Mesir merupakan berkah Sungai Nil tidak sepenuhnya dapat dinikmati oleh rakyat Mesir, karena rakyat kecil kekayaannya banyak habis untuk membayar pajak. Lembah Sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air Sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan, dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi, dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir yaitu gandum, sekoi atau jamawut, dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.[gs]

G. Peninggalan-Peninggalan
1. Tulisan Heiroglyph
Huruf Heiroglyph pada awalnya merupakan huruf gambar. Dari huruf tersebut muncul tulisan batu yang disebut hierotis yang dipergunakan oleh para pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan dan huruf demotis yang dipergunakan yang dipergunakan oleh rakyat. Huruf heiroglyph digunakan terus-menerus sampai pada abad ke-5 sesudah Masehi.
2. Piramida
Piramida adalah bangunan raksasa dari batu yang digunakan sebagai makam raja-raja beserta keluarga. Piramida pertama di bangun oleh Imhotep untuk makam Firaun Sozer. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu (Cheops).

3. Sphinx
Sphixn adalah bangunan raksasa dari batu yang berupa singa berkepala manusia yang didirikan di depan sebuah piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida tersebut. Badan Sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah, sedangkan kepala sphinx merupakan lambang 
  
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami selaku penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan , kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalamtradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat".  Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.
Sedangkan Peradaban dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global/ universal). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.


DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya

loading...

Share this

0 Comment to "Makalah Sejarah Peradaban Lembah Sungai Nil"

Post a Comment