Friday, April 28, 2023

Laporan Penelitian Keterlambatan Siswa Terhadap Prestasi Belajar

 

PENELITIAN SOSIOLOGI

KETERLAMBATAN SISWA BERSEKOLAH

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SMA

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang Masalah

pendidikan sangatlah penting sehingga wajib bagi setiap anak ,dalam menjalankan suatu pendidikan tentunya setiap sekolah memiliki tata tertib sekolah agar siswa siswi dapat berperilaku di siplin.

Anak usia sekolah atau siswa mempunyai peran yang penting dalam pembangunan bangsa dan negara, karena mereka merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat membangun dan menghasilkan karya-karya yang berguna bagi negara. Di tangan siswa inilah bagaimana perkembangan suatu negara ditentukan. Anak-anak yang terdidik, berdisiplin,dan berkualitas secara intelektual, mental dan spiritual akan mampu berkompeten dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga kelangsungan dan martabat bangsa dapat terjamin.

Kedisiplinan pada anak usia sekolah atau siswa sangat penting diperhatikan, adanya peraturan-peraturan yang jelas dan terarah sangat mempengaruhi anak pada masa dewasanya nanti. Kedisiplinan pada siswa harus dilakukan, salah satunya adalah kedisiplinan harus masuk akal dan adanya konsekuensi jika kedisiplinan dilanggar.

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan sekolah. Setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Ketika kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa, maka pihak sekolah pertama kali perlu menertibkan siswa yang terlambat sekolah. Untuk itu, kedisiplinan adalah hal yang penting dan merupakan ciri kepribadian seseorang untuk meraih kesuksesan. Perlu diketahui bahwa di SMA sudah mempunyai tata tertib yang akan mendisiplinkan siswa yang terlambat. Peran guru dalam mendisiplinkan siswa yang terlambat haruslah tegas dan mendidik, dengan begitu siswa diharapkan tidak akan terlambat lagi datang ke sekolah.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam 07.30 WIT, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam tersebut. Banyaknya siswa yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama pelajaran.

Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa antara lain;

1.      Masalah transportasi;

2.      Masalah letak rumah dengan sekolah;

3.      Terlambatnya bangun dan lain-lain.

 Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai. Namun, apapun alasan para siswa yang datang terlambat menunjukkan tingkat kedisiplinan yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja sehingga pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak baik pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang tegas yang disertai dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi disiplin yang nantinya akan berguna bagi ketertiban sekolah dan bagi diri siswa itu sendiri. Adapun kebijakan yang diambil adalah dengan mengadakan suatu tindakan disiplin untuk memperbaiki sistem atau aturan pada saat jam pelajaran dimulai. Kebijakan ini dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan semua pihak yang terkait yaitu siswa, guru piket, guru pelajaran jam pertama, wali kelas, guru BP/BK dan kesiswaan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi siswa bahwa keterlambatan dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah. Karena penilaian guru dalam kegiatan belajar meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah “DAMPAK SISWA YANG TERLAMBAT SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SMA N 14 OKU

 

   1.2  Tujuan Penelitian

1.    Untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan siswa.

2.     Untuk mengetahui sanksi yang diterima oleh siswa yang terlambat.

3.    Untuk mengetahui sanksi yang diterima oleh siswa yang terlambat.

 

   1.2  Metode Penelitian

Untuk memperoleh sebuah data tentang keterlambatan siswa siswi SMA N 14 OKU maka saya melakukan sebuah pengamatan langsung dan mencari impormasi dari setiap murid yang pernah terlambat ke sekolah

 

   1.4  Perumusan Masalah

1.    Apakah faktor-faktor penyebab keterlambatan siswa?

2.     Apakah sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat?

3.    Bagaimana solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KERANGKA TEORI

 

2.1 Meteri pokok

Pengertian dari “siswa” adalah seorang anak yang menuntut ilmu

Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa

Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya,

Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah,saya berpendapat  bahwa tujuan disiplin sekolah adalah:

1)        Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.

2)        Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar.

3)        Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah

4)        Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta bagi lingkungannya.

5)        serta siswa dapat memahami pentingnya di siplin.

Di siplin adalah upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. :pada hakekatnya guru pembimbing mengajarkan tentang berperilaku di siplin,

Sehubungan dengan permasalahan keterlambatan siswa, seorang guru hendaknya mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri.

Dalam kaitan ini guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

1.       Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya, setiap siswa berasal dari berbagai latar belakang, karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang berbeda pula. Dalam hal ini guru harus dapat melayani berbagai perbedaan tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara optimal.

2.       Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.

3.       Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; peraturan-peraturan atau tata tertib sekolah harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin, diantaranya siswa datang terlambat ke sekolah.

4.       Membantu siswa untuk berperilaku di siplin ,karnah di siplin adalahkunci dari                                                                                               dari keberhasilan.

 

2.2 Hipotesis

Disiplin adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang. Dan berperilaku sesuai dengan norma-norma. Disiplin juga sebagai pemberian sanksi sebagai konsekuensi dari pelangaran tentang aturan.

Tujuan disiplin adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama dikelas.untuk itu siswa harus bias membiasakan diri untuk belajar atau membiasakan diri untuk di siplin waktu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI

3.1 Populasi dan Sampel

1.   Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

Jadi dapat disimpulkan populasi adalah sekelompok manusia, binatang, benda atau keadaan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti sebagai subjek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian.

2.   Sampel

Sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yang dapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan terhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.

 Jadi, Dalam penelitian ini subjek penelitian berupa sampel yaitu siswa kelas X dan siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU yang sering datang terlambat ke sekolah.

 

3.2  Teknik Pengumpulan Data

Dalam tennik pengumpulan data kali ini, saya memberikan ANGKET kepada beberapa siwa-siswi SMA N 14 OKU. Berikut adalah contoh ANGKET yang saya berikan:

1.    Apakah anda siswa-siswi yang terlamba kesekolah ?

       A. ya                                                                                      B. tidak

2.    Apakah anda mempunyai kendaran  pribadi ?

       A. ya                                                                                      B. tidak

3.    Apakah yang memperhambat anda untuk dating kesekolah?

       A. ya                                                                                      B. tidak

4.    Apakah anda melakukan sesuatu tadi malam hingga anda terlambat kesekolah ?

 A. ya                                                                                           B. tidak

 

5.    Apakah anda akan berhenti terlambat lagi kesekolah ?

 A. ya                                                                                      B. tidak

 

3.3  Teknik Analisa Data

Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelah maka langkah berikutnya adalah mengadakanreduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunya dalam satuan-satuanSatuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.. setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementaramenjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode terteni: Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud pertama- tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

   4.1 Waktu Dan Tempat

1.         Waktu : 25-maret-2014.

2.         Tempat : SMA N 1.

 

   4.2  Penyajian Data & Tabel

Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 14 OKU.  Pembahasan yang diteliti yaitu mengenai “dampak siswa yang terlambat sekolah terhadap prestasi belajar di SMA Negeri 14 OKU. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan peneliti, peneliti melakukan wawancara sebagai metode penelitian utama secara mendalam kepada siswa-siswi di SMA Negeri 14 OKU.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tentang seputar faktor-faktor penyebab keterlambatan siswa, sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat serta solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat, kemudian peneliti akan menganalisa dan membahas data yang telah diperoleh. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif. Dengan metode tersebut, peneliti berusaha memaparkan data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan penelitian. Inilah daftar siswa-siswi SMA N 14 OKU yang terlambat,alas an terlambat,dan juga sanksi atas keterlambatannya.

 

4.2  Teknik Penggelola Data

Berdasarkan ANGKET yang saya berikan tadi, saya menyimpulkan dan menngolannya sebagai berikut ini:

1)        Sekitar 40% siswa siswi SMA N 14 OKU yang terlambat kesekolah.

2)        Dari 40% yang tadi sekitar 35% mempuyai kendaraan pribadinya sendiri.

3)        Dan 5% lainnya beralasan tidak mempunyai kendaraan sehingga menungguh bis sekola/teman yang ingin memboncengnya.

4)        Semua siswa-siswi yang terlambat tersebut melakukan kegiatan semalam sehingga mereka terlambat kesekolah seperti: menggterjakan tugas,tidak bias tidur,pergi bermain dirumah teman,dll

5)        Samua siswa yang terlambat tadi tdk ingin terlambal lagi mulai sekarang.

BAB V

PENUTUP

 

   5.1  Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa SMA Negeri 14 OKU masih rendah. Hal ini dikarenakan masih ada saja siswa yang terlambat setiap harinya. Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah siswa yang tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun kesiangan dan sebagainya. Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai.

Berbagai macam sanksi yang dibuat oleh sekolah untuk mengatasi siswa terlambat, mulai dari sanksi yang ringan seperti mencabut rumput, mengambil sampah yang bertebaran di pekarangan sekolah dan sebagainya sampai kepada pemberian sanksi yang berat yaitu dipulangkan dan pemanggilan orang tua siswa yang terlambat. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya mampu untuk mengatasi siswa terlambat meskipun frekuensi siswa terlambat semakin sedikit setiap hari.

Siswa yang terlambat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajarnya karena dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang pada akhirnya dapat mengganggu fikiran tentang materi yang sedang dibahas atau diterangkan oleh Bapak atau Ibu guru terutama pada mata pelajaran jam pertama.

 

   5.2 Saran

Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa yang terlambat datang ke sekolah, ada beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:

1.       Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka.

2.       Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa.

3.       Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

·              Zuhro. Sosiologi SMA Kelas XII. 2007. Jakarta : penerbit Yudistira.

·              Agus Sulistyo dan Adi Mulyono. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta : Penerbit Ita.

·              Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

·              Prasetyo, Bambang. 2001. Penyusunan Laporan Penelitian.

·              Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.

·              Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.

·              Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California.

·              Nasir, Mohammad. Metode Penelitian. Cet.3. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988

·              Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

·              STRUK, D.J. (1950) : Lectures on classical Differential Geomtry, Addison – Wesley Press

·              WEATHERBRU, C.E. (1971) : Differential Geometry Of Three Dimensions, Cambridge University Press

·              WILIMORE, T.J. (1959) : An Introduction to Differential Geometry, Oxford University Press

 

 DOWNLOAD MAKALAH LENGKAPNYA DISINI

Download Format Word




loading...

Share this

0 Comment to "Laporan Penelitian Keterlambatan Siswa Terhadap Prestasi Belajar"

Post a Comment