Friday, March 20, 2020

Makalah Ilmu Tafsir : Ayat-Ayat Tentang Kejadian Penciptaan Manusia

MAKALAH

AYAT-AYAT TENTANG KEJADIAN / PENCIPTAAN MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia diciptakan untuk menjadi khalifahdibumi, yang diciptakan ole Allah SWT dari tanah, dari lumpur hitam[1] yang diberi bentuk, dari tanah kering seperti embikar, kemudian disempurnakan oleh-Nya dan ditiupkan pada-Nya ruh dari-Nya. Lalu seluruh malaika pun bersujud kepada manusia kecuali iblis.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia karena diangkat sebagai khalifah Allah yang bertugas untuk memakmurkan bumi atas dasar ketakwaan. Manusia yang terdiri dari tubuh, akal, dan ruh, juga mempunyai asal-usul yang diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun, dan beberapa surat lain serta dalam beberapa hadis. Kemudian, Al-Qur’an menginformasikan bahwa ada dua macam proses penciptaan manusia yaitu penciptaan secara primordial, yaitu berkaitan dengan penciptaan manusia pertama yakni Adam as, dan penciptaan seluruh manusia sebagai generasi Adam as.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya.
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.
Kita sebagai mahasiswa harus mengetahui bagaimana asal-usul manusia yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadist, kemudian dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara menghubungkannya dengan jenis ilmu yang lain.
   

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka Rumusan Makalah pada Makalah ini adalah:
1.         Mengartikan kosa kata dan menerjemahkan ayattentang kejadian manusia (Q.S Al-Mukminun [23] : 12-14, Q.S Al-A’raf [7] : 189, Q.S An-Nisa [4]:1). ?
2.         Apa sebab nuzul dan munasabah ayat.?
3.         Bagaimana tafsir ayat tentang kejadian manusia ?
4.         Apa aspek pendidikan yang terkandung didalamnya ?
5.         Bagaimana menyimpulkan pokok-pokok kandungan ayat ?

C.     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini berdasarkan Rumusan makalah diatas adalah :
1.        Dapat mengartikan kosa kata dan menerjemahkan ayat tentang kejadian manusia (Q.S Al-Mukminun [23] : 12-14, Q.S Al-A’raf [7] : 189, Q.S An-Nisa [4]:1).
2.        Dapat memahami sebab nuzul dan munasabah ayat serta tafsir ayat
3.        Dapat menerangkan aspek pendidikan yang terkandung didalamnya serta menyimpulkan pokok-pokok kandungan ayat.











BAB II
PEMBAHASAN

A.     Q.S Al-Mukminun [23] : 12-14
Surah ke 23 dari Al-Quran ini dinamakan Al-Mukminun. Nama Al-Mukminun dianbil dari salah satu kata yang terdapat didalam ayat pertama, yang artinya orang yang beriman. surah Al-Mukminun terdiri atas 118 ayat, dan termasuk golongan surah Makkiyah.[2]
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِيقَرَارٍ مَكِينٍ
 ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

KOSA KATA :
Dan sesungguhnya                   : وَلَقَدْ
Kami telah menciptakan          :خَلَقْنَا
Manusia                                    : الانسان
Saripati                                     : سُلالَةٍ
Air mani                                   : نُطْفَةً
Segumpal darah                        : عَلَقَةً
Segumpal daging                      : مُضْغَةً
Membungkus                            : كسونا
Menjadikan sesuatu                  :انشأ
Tulang / tulang belulang          : عِظَامًا / الْعِظَامَ
Makhluk                                   : خَلْقًا
Maha suci Allah                       : تبارك الله
Pencipta yang terbaik               : احسن الخالقين

TERJEMAHAN AYAT

12 “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”
13. “Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”
14.“Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”

TAFSIR AYAT
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.Dan sesungguhnya Kami bersumpah bahwa kami telah menciptakan manusia, yakni jenis manusia yang kamu saksikan, bermula dari suatu saripati yang berasal dari tanah. Kemudian kami menjadikannya yakni saripati itu, nutfah yang disimpan dalam tempat yang kukuh, yakni rahim ibu. Kemudian kami ciptakan, yakni dijadikan, nutfah itu ‘alaqah, lalu kami ciptakan, yakni jadikan, ‘alaqah itu mudhgoh yang merupakan sesuatu yang kecil sekerat daging, lalu kami ciptakan, yakni jadikan mudhgoh itu tulang-belulang, lalu kami bungkus tulang-belulang itu dengan daging. Kemudian, kami mewujudkannya, yakni tulang yang terbungkus daging itu menjadi – setelah kami meniupkan ruh ciptaan kami kepadanya – makhluk lain daripada yang lain yang sepenuhnya berbeda dengan unsur-unsur kejadiannya  yang tersebut di atas bahkan berbeda dengan makhluk-makhluk lain.
Berbeda-beda pendapat para ulama tentang siapa yang dimaksud dengan الإنْسَان al-insan/manusiapada ayat ke-12 banyak yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Adam. Memang ayat selanjutnya menyatakan Kami menjadikannya nutfah, bukan kami menjadikan keturunannya nutfah. Bagi yang tidak menerima pendapat di atas, ada yang menyatakan bahwa kata الإنْسَانَdimaksud adalah jenis manusia. ThahirIbn ‘Asyur,[3] walaupun membuka kemungkinan memahami kata al-insan dalam arti Adam, cenderung berpendapat bahwa al-insan yang dimaksud adalah puta-puti Adam as. Saripati dari tanah itu menurutnya adalah apa yang diproduksi oleh alat pencernaan dari bahan makanan yang kemudian menjadi darah, yang kemudian berproses hingga akhirnya menjadi sperma ketika terjadi hubungan seks. Nah inilah yang dimaksud dengan saripati taah karena ia berasal dari makanan manusia- baik tumbuhan maupun hewan yang bersumber dari tanah.
Kata سُلالَةٍ terambil dari kata “salla “ yang antara lain berarti mengambil, mencabut.[4]Kata ini mengandung makna sedikit sehingga kata sulalah berarti mengambil sedikit dari tanah dan yang diambil itu adalah saripatinya.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
“ Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”

Kata نُطْفَةًberarti setetes yang dapat membasahi. Ada juga yang memahami kata itu dalam arti hasil pertemuan sperma dan ovum. Penggunaan kata ini menyangkut proses kejadian manusia sejalan dengan penemuan ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin pria mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, sedang yang berhasil bertemu dengan indung telur wanita hanya satu saja.[5]

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا
“ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus”

Kata عَلَقَةًterambil dari kata عَلَقَdalam kamus-kamus bahasa, kata itu diartikan dengan : (a) segumpal darah yang membeku, (b) sesuatu yang seperti cacing, berwarna hitam, terdapat dalam air, yang bila air itu diminum cacing tersebut menyangkut di kerongkongan, dan (c) sesuatu yang bergantung atau berdempet. Para embriolog cenderung memahaminya sesuatu yang bergantung atau berdempet di dinding rahim. Menurut mereka setelah terjadi pembuahan menghasilkan zat baru, yang kemudian terbelah menjadi dua, lalu yang dua menjadi empat, empat menjadi delapan, demikian seterusnya berkelipatan dua.
Kata  مُضْغَةًterambil dari kata مُضْغَyang berarti mengunyah artinya sesuatu yang kadarnya kecil sehingga dapat dikunyah.
Kata  كَسَوْنَاterambil dari kata kasa yang berarti membungkus. Daging diibaratkan pakaian yang membungkus tulang. Sayyid Quthub[6] menulis bahwa disini seseorang berdiri tercengang dan kagum di hadapan apa yang diungkapkan Al-Quran menyangkut hakikat pembentukan janin yang tidak diketahui secara teliti kecuali baru-baru ini setelah kemajuan yang dicapai oleh Embriologi. Kekaguman iu lahir setelah diketahui bahwa sel-sel daging berbeda dengan sel-sel tulang, dan juga setelah terbukti bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel danging dan bahwa tidak terdeteksi adanya satu sel daging sebelum telihat sel-sel tulang, seperti yang diinformasikan di ayat diatas. Lalu kami ciptakan mudhghah itu tulang betulang, lalu kami bungkus tulang belulang itu dengan daging. Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui yang umum dan terperinci

الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“ Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

Kata أَنْشَأْansya-a mengandung arti mewujudkan sesuatu serta memelihara dan mendidiknya.[7]Penggunaan kata tersebut dalam menjelaskan proses terakhir dari kejadian manusia yang mengisyaratkan bahwa proses terakhir itu benar-benar berbeda sepenuhnya dengan sifat, ciri, dan keadaannya dengan apa yang ditemukan dalam proses sebelumnya. Yang berbeda dengan apa yang terjadi setelah proses ansya-a. di sini yang muncul adalah seorang manusia yang memiliki ruh, sifat kemanusiaan, potensi untuk berpengetahuan,
Kata خَلْقًا آخَرَmakhluk lain, mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan ( ruh ) ciptaan-Nya yang tidak dianugerahkan kepada siapapun kendati malaikat.
Kata تَبَارَكَterambil dari kata “barakah “ yang bermakna sesuatu yang mantap, ia juga berarti kebajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta berkesinambungan. Kolam dinamai birkah karena air yang ditampung didalamnya menetap mantap tidak tercecer kemana-mana.
الْخَالِقِينbentuk jamak dari خَالِقِkhaliq bentuk jamak tersebut mengisyaratkan bahwa ada khaliq lain, tetapi Allah adalah yang terbaik

ASPEK PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA
1.      Kejadian manusia yang diterima oleh akal dan fikiran
2.      pelajaran bagi kesadaran manusia tentang asal usul dirinya dan Tuhan yang telah menciptakannya.
3.      Mendorong bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakannya dari setetes air mani sehingga menjadi mahluk yang sempurna yang dapat menyaksikan kekuasaan dan keagungan-Nya.
4.      menunjukkan bahwa hadirnya manusia di muka bumi ini diadakan oleh Allah SWT. tentu bukan tanpa tujuan. Tujuan hadirnya manusia untuk mengemban tugas sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini.

POKOK-POKOK KANDUNGAN AYAT
Adapun kandungan surah Al-Mukminun yaitu:
1.         Allah adalah stu-satunya yang menciptakan manusia
2.         Penegasan Allah SWT bahwa manusia meupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari sari pati tanah
3.         Informasi dari Allah tentang proses kejadian manusia ketika masih berada dalam kandungan
5.         Allah memberi kesempatan hidup di dunia kepada manusia
6.         Usia manusia ditentukan oleh Allah SWT Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak sombong kepada Allah dan sesama manusia.

Proses Kejadian manusia menrurut QS. Al Mukminun : 12-14 ketika masih berada dalam kandungan adalah sebagai berikut :
Ø  Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nuthfah (air yang berisi spermatozoa, disebut sperma), yang kemudian ditumpahkan ke dalam qarar (rahim atau kandungan)
Ø  Allah menjadikan nuthfah sebagai alaqah yaitu gumpalan darah yang berbentuk menyerupai buah lecis atau lintah
Ø  Dari alaqah Allah SWT menjadikan sebagai mudghah, yaitu segumpal daging menyerupai daging hancur yang sudah dikunyah
Ø  Dari mudghah Allah SWT menjadikan sebagai i’izaam, yaitu tulang atau rangka
Ø  Kemudian tulang atau rangka itu dibalut oleh daging
Ø   Setelah itu Allah SWT menjadikan sebagai makhluk dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan dan berkaki



DOWNLOAD MAKALAH LENGKAPNYA DISINI



loading...

Share this

0 Comment to "Makalah Ilmu Tafsir : Ayat-Ayat Tentang Kejadian Penciptaan Manusia"

Post a Comment